KedaiPena.Com- Kabar mengejutkan datang dari Jepang. Pasalnya, perusahaan keuangan multinasional berpusat di Jepang, Softbank batal ikut serta dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru Nusantara di Kalimantan Timur.
Menanggapi hal itu, Managing Director Political Economy and Policy Studiesr (PEPS) Anthony Budiawan menilai, langkah Softbank yang batal ikut serta dalam pembangunan IKN di Kalimantan Timur sangat bijak.
“Softbank mundur dari proyek IKN. Sangat bijak,” kata dia seperti dikutip Kedai Pena dari akun twitter pribadi miliknya, @AnthonyBudiawan, Sabtu, (12/3/2022).
Menurutnya, pembangunan IKN di Kalimantan Timur banyak memiliki masalah hukum. Sehingga, keputusan Softbank sangat tepat dan bijak.
“Karena IKN banyak masalah hukum, melanggar UUD dan Kedaulatan Daerah, sedang dalam gugatan, masa depan tidak pasti,” jelas dia.
Yang lebih parahnya lagi, kata Anthony Budiawan, pembangunan IKN dinakhodai oleh olirgarki. Hal tersebut diperparah dengan dugaan permasalahan KKN dan bakar hutan.
“IKN Dinakhodai oligarki, yang bermasalah pula: KKN dan bakar hutan? IKN akan mati prematur?,” tandas Anthony Budiawan.
Kabar batal ikut sertanya Softbank dalam pembangunan IKN menjadi bereaking news di media terkemuka Jepang, Nikkei.
Buat Nikkei, keputusan korporasi terkemuka yang dipimpin Masayoshi Son itu cukup mengejutkan.
“BREAKING! SoftBank pulls out of Indonesia’s new capital project,” demikian ditulis Nikkei di akun twitternya, Jumat (11/3).
Pasalnya dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi pada 10 Januari 2020 lalu, Masayoshi Son ditunjuk Jokowi menjadi anggota komite pengarah di proyek Ibu Kota Negara (IKN).
Laporan: Muhammad Lutfi