KedaiPena.Com – Berdikari secara ekonomi dalam konsep trisakti bung Karno dapat dikatakan sebagai kemandirian dalam ekonomi. Hal itu bukan hanya menjadi tujuan dari Indonesia melainkan semua negara.
Demikian hal tersebut disampaikan oleh Managing Director Political Economy dan Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan dalam editorial talk dengan tema Antara Pancasila dan Trisakti yang diselenggarakan oleh KedaiPena.Com, Minggu, (20/6/2021).
“Dimana kemandirian ekonomi itu bukan hanya tujuan dari bangsa Indonesia, tetapi hampir semua negara dan di dalam literatur ada juga yang namanya ekonomi independen,” ucap Anthony begitu dirinya disapa, ditulis Senin (21/6/2021).
Menurutnya, semua negara berharap dapat mencapai ekonomi independen. Namun ekonomi independen pun sangat sulit teralisasikan lantaran definisi tersebut yang tidak konsensus dan lain sebagainya.
“Kalau kita berbicara Liberalism ekonomi independen adalah ekonomi freedom yang bersumber dari kapitlism dan disitu mereka mengatakan bahwa kemandirian ekonomi adalah interferensi dari pemerintah itu sangat sedikit, hampir minim interferensi,” katanya.
“Jadi semua negara dan ilmuan semuanya mempunyai definisi yang dianggap ekonomi independen itu apa tatapi sebagai konsensus dan saya melihat dari garis merah itu bahwa tingkat kemandirian ekonomi berdikari secara ekonomi saya lihat dari tiga hal,” tambahnya.
Ketiga katagori tersebut, kata Anthony, diantaranya yang pertama yaitu ekonomi dikuasai oleh siapa, jika saat ini ekonomi dikuasai oleh perusahaan asing maka tingkat kemandirian ekonomi sedikit.
“Kedua bahwa tenaga untuk melaksanakan ekonomi itu siapa, nah kalau ini sangat tergantung dengan pekerja asing dalam skill, ketiga berapa banyak modal asing menguasai ekonomi Indonesia,” imbuhnya.
Dirinya menyampaikan, jika ekonomi dikuasai oleh asing, dan banyaknya tenaga kerja yang tergantung dengan tengah kerja asing dan banyaknya perusahaan asing yang berdominan, maka ekonomi independen sangat tidak mandiri.
Namun, lanjut dia, jika kalau semakin banyaknya perusahaan dan tenaga kerja lokal kemudian modal dari domestik maka disini akan sangat mandiri.
“Saya mengkategorikan ini lalu bagaimana kita lihat Indonesia, kalau kita katakan secara mandiri ya tapi kita tidak tahu statusnya karena tidak ada definisi bagaimana posisi Indonesia,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi