Artikel ini ditulis oleh Abdul Rohman Sukardi, Pemerhati Sosial dan Kebangsaan.
Sejumlah survei yeng bereputasi panjang menengarai kemungkinan pilpres satu putaran. Diketemukan kecenderungan paslon 02 terus menanjak dukungan elektabiltasnya.
Temuan itu tentu direspon secara tidak bersahabat oleh paslon 01 maupun 03. Mereka mengesampingkan hasil itu. Terus berusaha untuk meyakinkan diri sendiri bisa masuk putaran ke 2.
Terlepas itu semua, pencermatan lapangan menunjukkan agresivitas team paslon 02 di semua lini terus menyisir dukungan. Menghimpun kantong-kantong suara tak bertuan. Besar kecil disisir.
Seperti gaya permainan Timnas Jerman, walau sudah unggul tidak ada kata mengendur dalam menyerang. Pertahanan adalah penyerangan itu sendiri.
Paslon selain 02 lebih banyak main gimmick. Sibuk protes dan menyalahkan lawan. Ijin lokasi dibatalkan karena kurang syarat, lawan disalahkan.
Kasus-kasus lama yang sudah tidak efektif di utik-utik. Misal keputusan MK yg jelas produknya disahkan KPU ikut pemilu terus saja diutik-utik. Kualitas spiritual lawan di utik-utik. Begitu saja terus.
Dan lain-lain. Banyak kalau di kupas.
Seperti gaya timnas Indonesia tempo dulu. Sudah ketinggalan jumlah gol, masuk injury time, bukan serius menggiring bola utk dimasukkan lawan. Tapi sibuk protes wasit. Waktu habis dan tetap ketinggalan.
Apa kira-kira begitu kasus pilpres 2024 ini. Memang akan berjalan putaran?. Yang satu sibuk menghimpun suara. Satunya lagi hanya menyalah-nyalahkan saja?
Mari kita tunggu saja.
ARS, 31 Januari 2024
[***]