KedaiPena.Com- Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan Anis Byarwati menyayangkan, rendahnya realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) yang merupakan salah satu komponen dari dana perimbangan.
Menurut Anis begitu ia disapa, realisasi DAK) selama ini selalu lebih rendah daripada anggarannya. Hal itu, kata Anis, mengacu dari data yang ia dapatkan pada periode 2017 – 2019.
“Faktor birokrasi dan beban kerja (waktu penyelesaian Pemenuhan syarat dan reviu Irda yang cukup lama) menjadi kendala internal Pemda. Selain itu, juknis yang seringkali datang terlambat dan munculnya DAK tambahan, menjadi kendala eksternal Pemda,” tegas Anis dalam Silatnas Kepemimpinan Daerah yang diselenggarakan oleh DPP PKS seperti dikuti dari Keterangan tertulis, Senin, (22/3/2021).
Anis juga menyayangkan , DAK belum memberikan dampak yang signifikan pada aspek penambahan kapasitas keuangan daerah, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan IPM.
Oleh karena itu ia berharap, Silatnas Kepala Daerah PKS tahun 2021 dapat melahirkan rekomendasi yang strategis dan signifikan untuk membantu Kepala Daerah yang berasal dari PKS dalam mencapai kemandirian keuangan daerahnya.
“Pada saat berbicara kesejahteraan pada tingkat daerah, maka seharusnya otonomi daerah juga diarahkan pada hal yang sama pada level daerah,” papar Anis.
Lebih lanjut Anis menjelaskan, bahwa ada banyak ukuran dari tingkat kesejahteraan masyarakat yang salah satunya adalah Indek Pembangunan Manusia (IPM).
Anis menegaskan, IPM sendiri menggambarkan kondisi masyarakat dengan menggunakan tiga dimensi dalam pengukurannya.
Adapun pengukuran tersebut dilihat dari dimensi pengetahuan, kesehatan, dan standar hidup layak sebagai implikasi dari program pembangunan.
“Dalam menilai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, IPM akan merujuk pada persoalan pengelolaan keuangan daerah,” ungkap Anis.
Laporan: Muhammad Hafidh