KedaiPena.Com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hadir dalam Ngaji Budaya Pagelayang Wayang dengan lakon Wisanggeni Gugat di halaman kantor DPP PKS, Sabtu (27/10/2019) malam.
Anies yang datang mengenakan batik, berbincang akrab dengan dalang Ki Warseno Slank sebelum pementasan.
Anies menyebut, pentas wayang dengan Lakon “Wisanggeni Gugat” yang digelar DPP PKS memiliki makna dan pesan tersendiri.
Ia mengatakan, pertunjukan wayang harus dilihat dari apa lakon yang dimainkan saat itu. Sebab, lewat lakonlah wayang menyampaikan pesan-pesan yang dimaksudkan.
“Setiap lakon adalah cara mengirimkan pesan dari wayang. Lakonnya kali ini membawa pesan mirip dengan pantunnya tadi,” papar Anies merujuk pantun yang dibacakan Ketua Bidang Seni Budaya DPP PKS Muhammad Ridwan.
Anies juga menyebut, menonton wayang adalah proses meresapi sebuah tontonan untuk menjadi sebuah tatanan atau peraturan.
“Kita sama-sama lihat ada tontonan, tuntunan jadi tatanan,” urai Anies.
Koordinator Seni Tradisi DPP PKS, Didik Akhmadi menyebutkan lakon Wisanggeni Gugat dalam rangka memperingati sumpah pemuda sekaligus menyampaikan tema ini sebagaimana jatidiri PKS sebagai penyeimbang pemerintah.
“Wisanggeni itu generasi anaknya Pandawa dan ingin selalu mengoraksi kekurangan di pemerintahan,” papar Didik.
Sebelumnya saat membuka sesi acara, M Ridwan membacakan pantun terkait Ngaji Budaya Pagelaran Wayang bersama Ki Warseno Slank serta situasi perpolitikan saat ini.
Pantunnya:
Enggak Ada Bahasa Jawanya Ora Ono
Baju Perempuan Jepang Disebut Kimono
Kalau Mau Jadi Penyeimbang Jangan Ke Sono
Kalau Kagak, Ane kirim Ente ke Ki Warseno
Laporan: Muhammad Lutfi