KedaiPena.com – Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan menanggapi pernyataan dari Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto, yang sempat terlihat emosi dan mengingatkan bahwa jika demokrasi tidak berjalan di Indonesia maka Anies tidak akan menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Ketika kita menghadapi sebuah proses demokrasi, di situ ada pemerintah dan oposisi, keduanya sama-sama terhormat. Dan ketika proses pengambilan keputusan itu dilakukan, maka ada pandangan berbeda dari oposisi yang membuat masyarakat bisa menilai,” kata Anies dalam Debat Perdana Capres, Selasa (12/2/2023).
Ia menegaskan bahwa oposisi itu penting dan memiliki posisi yang sama terhormat.
“Sayangnya, tidak semua orang tahan menjadi oposisi. Seperti yang disampaikan, Pak Prabowo tidak tahan untuk menjadi oposisi. Apa yang terjadi? Pak Prabowo sendiri yang menyampaikan jika tidak dalam kekuasaan maka tidak bisa berbisnis, tidak bisa usaha, karena itu harus dalam kekuasaan,” ujarnya.
Dengan tertawa, Anies mengatakan bahwa kekuasaan itu nilainya melebihi bisnis atau usaha.
“Kekuasaan itu adalah kehormatan untuk menjalankan kedaulatan rakyat,” ujarnya lagi, yang langsung disambut sorak sorai pendukungnya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto mengingatkan Anies Baswedan saat proses pemilihan Gubernur DKI.
“Saat itu saya oposisi. Bapak datang ke rumah saya. Saya yang mendukung bapak menjadi Gubernur. Kalau demokrasi tidak berjalan, jika Prabowo itu diktator, tidak mungkin bapak menjadi Gubernur,” kata Prabowo tegas.
Laporan: Ranny Supusepa