KedaiPena.com – Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan menegaskan bahwa komitmen AMIN adalah meningkatkan prekonomian di berbagai daerah yang selama ini tertinggal dan minim investasi dan industrialisasi.
Ia menyatakan tren investasi dalam sepuluh tahun terakhir mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sayangnya peningkatan tersebut tidak disertai dengan meningkatnya ketersediaan lapangan kerja di tanah air.
Pada tahun 2013 angka investasi sebesar Rp399 triliun, lalu meningkat drastis sepuluh tahun kemudian pada 2022 sebesar Rp1.200 triliun.
“Anehnya tren penyerapan tenaga kerja kita malah turun. Ini masalah yang harus dibereskan,” kata Anies, dihadapan peserta diskusi Sarasehan IKA-UNM, Sabtu (18/11/2023).
Ia menyatakan, jika dirinya menjadi Presiden RI, maka untuk menyelesaikan permasalahan tersebut akan dilakukan reindustrialisasi.
“Kita harus melakukan investasi di tempat-tempat yang selama ini minim industrialisasi. Dengan begitu lulusan perguruan tinggi kita tidak perlu jauh-jauh mencari pekerjaan ke daerah lain tapi di tempat mereka tinggal karena telah tersedia industri,” urainya.
Anies menekankan bahwa prinsip keadilan dan kesetaraan dalam bidang ekonomi akan menjadi prioritas AMIN.
“Kami akan menghadirkan satu kemakmuran untuk masyarakat Indonesia. Ini dibangun di atas paradigma dari yang sebelumnya pemerintah sebagai penguasa menjadi pemerintah sebagai pelindung. Fokus kami saat ini memang membesarkan kuenya, kemakmuran. Namun memotong kue dengan adil adalah jauh lebih prioritas,” urainya lagi.
Ia menyebutkan saat ini Indonesia belum menjadi satu kemakmuran karena ketimpangan masih terjadi. Daerah luar Jawa khususnya wilayah timur Indonesia tertinggal sepuluh tahun dibandingkan dengan pertumbuhan daerah di tanah Jawa.
“Apalagi ketimpangan ini terus dibiarkan maka akan mengganggu suasana bersatu di Republik ini,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa