KedaiPena.Com- Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Demokrat Didik Mukrianto mengamini pidato calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan soal maraknya keberadaan mafia di Indonesia saat ini. Didik menuturkan pernyataan Anies merupakan keresahan seluruh komponen masyarakat maupun aparat negara saat ini.
Hal tersebut disampaikan Didik sapaanya menanggapi pidato calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan saat bertemu dengan ribuan relawannya di Senayan, kemarin. Anies yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyinggung soal maraknya mafia di Indonesia.
“Saya setuju dan mengamini. Ini juga dirasakan oleh hampir semua komponen bangsa baik masyarakat maupun aparat negara, aparat pemerintah dan aparat hukum sekaligus. Terbukti Aparat penegak hukum khususnya Kejaksaan dan Polisi membentuk beberapa satuan tugan dan concern untuk memberantas berbagai mafia termasuk mafia tanah, mafia pelabuhan, mafia tambang, dan mafia yang lainnya,” ujar Didik, Senin,(22/5/2023).
Didik pun berharap pemimpin Indonesia ke depan yang akan menggantikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi harus mampun menyelesaikan berbagai pekerjaan rumah (PR) yang menjadi tanggung jawab bangsa. Hal itu mencakup urusan hukum, keadilan, stabilitas ekonomi hingga pemerataan.
“Pemimpin kedepan mampu menyelesaikan berbagai perkerjaan rumah yang masih menjadi tanggung jawab bangsa ini, wujudkan hukum dan keadilan, kuatkan stabilitas ekonomi dan pemerarataannya; dan juga perkuat demokrasi, kebebasan yang menjadi hak-hak konstitusional rakyat,” papar Didik.
Didik menerangkan, pemimpin kedepan harus berani dan mampu memberantas berbagai mafia dengan segala bentuk oligarki serta cengkeramannya. Hal ini, lanjut Didik, harus dilakukan jika ingin Indonesia maju dan rakyatnya sejahtera.
“Ingat, jangan sampai mafia hukum, mafia peradilan, mafia sumber daya alam, mafia narkoba, mafia politik, mafia demokrasi, mafia kekuasaan dan mafia lainnya selalu membayang-bayangi dan mengancam dengan segala bentuk kejahatannya. Tangan-tangan gelapnya harus dihentikan dalam menjamah ruang-ruang ekonomi, media dan kekuasaan,” ungkap Didik.
Didik menilai, para mafia- mafia tersebut bisa menguasai ekonomi, media dan politik secara utuh. Didik meyakini, para mafia-mafia itu bukan saja akan menjadi penumpang gelap demokrasi
“Tapi akan lebih jauh mengendalikan pemerintah dan negara. Yang pada akhirnya dipastikan menyengsarakan rakyat. Apakah itu yang kita tuju,” jelas Ketua Departemen Hukum dan HAM DPP Partai Demokrat ini.
Didik juga memandang, setiap pemimpin idealnya harus selalu tanggap atau bisa dianalogikan ing sasmita amrih lantip. Didik menerangkan analogi itu memiliki arti seorang yang ingin berilmu harus mengasah lahir dan batinnya.
“Bisa merasakan apa yang dirasakan dan diderita rakyatnya. Bukan dikendalikan tangan-tangan tidak kentara yang terus merusak tatanan dan menyebgsarakan rakyatnya, memberikan beban kepada rakyat dan negaranya,” pungkas Didik.
Laporan: Tim Kedai Pena