KedaiPena.com – Menyelesaikan masalah sosial di Indonesia tak bisa hanya dengan menyusun suatu program saja. Tapi dibutuhkan suatu kolaborasi semua pihak dan masyarakat, untuk melahirkan suatu gerakan, seperti halnya yang dulu juga dilakukan para pendahulu kita.
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan ada dua pendekatan dalam menjalankan kegiatan sosial.
“Ada pendekatan program, yang bertumpu pada si pelaku program dan pendekatan gerakan, yang meluaskan jangkauan pelaku. Dan hampir semua program di Indonesia adalah pendekatan program,” kata Anies, dalam acara PKS di Jakarta, Minggu (30/10/2022).
Dalam kegiatan yang menggunakan pendekatan program, karena yang menjadi pelaku adalah pemilik program maka orang disekitarnya hanya menjadi penonton.
“Hanya mendoakan. Kalau sukses kami syukuri, kalau tidak kami kritik,” tuturnya.
Berbeda dengan kegiatan yang menggunakan pendekatan gerakan, dimana program dijalankan untuk menyelesaikan masalah dengan melibatkan sebanyak mungkin pihak.
“Republik ini dibangun dengan pendekatan gerakan. Tapi beberapa waktu kebelakang, dilakukan dengan programatik, sebagai akibat masuknya IRDB, seperti World Bank atau IMF. Mereka masuk dengan sumber daya, program dan target hasil. Warga hanya nonton. Padahal dulunya gerakan, tapi jadi programatik,” tuturnya lagi.
Sebagai contoh, paska kemerdekaan, Indonesia memiliki tingkat buta huruf 91 persen. Program pemerintah saat itu adalah mengajak semua pihak yang bisa membaca untuk mengajarkan kepada pihak yang buta huruf.
“Di alun-alun utara Kota Yogya, Bung Karno meluncurkan Gerakan Pemberantasan Buta Huruf. Siapa yang diminta untuk melakukannya? Semua. Selama anda melek huruf, anda bisa mengajar. Di teras rumah anda bikin, di pendopo anda bikin, di halaman anda bikin. Siapa pun yang melek huruf, bisa mengajar yang buta huruf,” kata Anies.
Berbeda dengan pendekatan programatik, dimana saat melaksanakan suatu program, pemerintah harus melakukan rekrutmen.
“Sama, mempertahankan kemerdekaan juga seperti itu. Bagaimana kalau ini programatik. Lalu warga akan bilang, ya silahkan Kementerian Pertahanan menjaga. Kami mendoakan,” ujarnya, yang disambut oleh kader PKS.
Oleh karena itu, Anies mengajak kepada semua pihak untuk berkolaborasi membangkitkan lagi pendekatan gerakan ini.
“Kuncinya adalah bagaimana kita membangun pesan yang memancing orang untuk turut berpikir dan mau terlibat menyelesaikan masalah,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa