KedaiPena.Com –Â Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menilai program pelatihan wirausaha dan penawaran lapangan kerja akan lebih bermanfaat bagi warga Ibu Kota dibandingkan pemberian bantuan tunai.
“Kalau program wirausaha ditujukan untuk membantu ekonomi keluarga, jadi jumlahnya akan lebih besar dan manfaatnya lebih jangka panjang,” kata dia di sela-sela kampanye di Jalan Lodan Dalam I, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Senin (23/1).
Melalui program “One Kecamatan, One Center for Enterprenuership” (OK OCE) yang diusung Anies bersama wakilnya, Sandiaga Uno, diharapkan di setiap RW akan tercetak sedikitnya 75 wirausaha baru lewat fasilitas mentor penyuluhan dan motivasi serta penawaran bantuan modal hingga Rp300 juta.
Selain itu, Anies juga menyiapkan program perempuan wirausaha mandiri yang akan memfasilitasi bantuan modal dan pelatihan bagi ibu-ibu, sehingga bisa ikut membantu perekonomian keluarga.
“Jadi kami bukan sekadar memberi ikan atau kail, tetapi akan kami buat kolam ikannya,” ujar cagub DKI nomor urut 3.
Sementara program bantuan tunai, menurut Anies, justru diperuntukkan bagi pemeliharaan lingkungan dan mendanai fasilitas warga.
Seperti diketahui, bantuan langsung tunai merupakan program prioritas yang diusulkan oleh cagub dan cawagub nomor urut 1, Agus Harimurti-Sylviana Murni.
Agus-Sylvi yakin bantuan Rp1 miliar per tahun untuk pemberdayaan komunitas di tingkat RT/RW akan efektif mengurangi pengangguran dan menciptakan lapangan kerja.
Sementara pasangan nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat menyebut enam program untuk menyokong kesejahteraan masyarakat antara lain pemberian jaminan transportasi melalui Bus Transjakarta, pemberian subsidi untuk sembako termasuk beras, daging sapi dan daging ayam, serta penawaran pinjaman modal usaha dengan pola bagi hasil, yakni 80 persen untuk warga dan 20 persen untuk Pemprov DKI yang disimpan melalui koperasi.
Pilkada DKI yang diselenggarakan 15 Februari mendatang akan diikuti tiga pasangan calon yakni Agus-Sylvi yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN; Ahok-Djarot yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai NasDem; serta Anies-Sandi yang diusung Partai Gerindra dan PKS.