KedaiPena.com – Juru Bicara Anies Baswedan, Indra Charismiadji menyampaikan jika Anies Baswedan berhasil menjadi RI1, pembangunan akan berfokus pada kualitas manusia.
Selain mengejar bonus demografi, membangun kualitas manusia dirasa sangat penting agar tidak bergantung pada tenaga kerja asing dan menjadikan warga Indonesia sebagai masyarakat yang kompetitif dan memiliki daya saing dengan tenaga kerja asing.
Caranya adalah dengan melakukan penguatan di sektor pendidikan dan kesehatan.
“Dua hal itu saling berhubungan di mata kami. Orang yang sehat dan bersih pasti terdidik karena tahu bagaimana cara menjaga tubuh, bagaimana beristirahat, makan, dan lainnya. Gabungan antara kesehatan dan pendidikan itu tidak semata-mata tentang penyembuhan, tetapi juga membangun kualitas manusia,” kata Indra, Jumat (20/10/2023).
Ia menyatakan juga akan dilakukan keseimbangan pendidikan antara pendidikan di rumah, masyarakat, dan sekolah. Karena memfokuskan pendidikan hanya di sekolah merupakan kesalahan yang besar karena pendidikan sebenarnya tidak hanya didapatkan dari sekolah.
Utamanya malah, pendidikan yang berlangsung di rumah. Bagaimana mereka berdialog, berdiskusi, memecahkan masalah, termasuk menjaga kesehatan, semua diawali di rumah.
“Jadi kami memberdayakan keluarga, gimana pendidikan di rumah bisa berjalan dan pendidikan di masyarakat bisa berjalan, tidak seperti sekarang. Kalau di perkotaan, anak sekolah dari pagi, siang ikut bimbel. Kapan mereka berorganisasi? Mengenal tetangga? Bermain dengan teman? Itu yang kita dorong untuk membangun manusia berkualitas,” ungkapnya.
Melihat banyaknya pemilih muda yang akan hadir pada Pemilu 2024, Indra juga cukup optimistis bahwa Anies akan dipilih banyak anak muda,karena Anies memegang prinsip untuk melibatkan anak muda dalam setiap programnya.
“Ini dirasa penting karena anak muda mempunyai ide, permasalahan, dan implementasinya masing-masing, yang mungkin tidak ditemukan pada generasi sebelumnya,”ungkapnya lagi.
Salah satu contohnya, program Kartu Lansia Jakarta (KLJ) yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga lanjut usia yang kurang mampu demi meningkatkan kesejahteraan lanjut usia dan mengatasi kemiskinan.
“Program tersebut merupakan ide dari aktivis yang kerap menyuarakan isu anak muda. Namun kemudian diangkat oleh Anies menjadi program DKI Jakarta,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa