KedaiPena.com – Pada acara Deklarasi Anies Amanat Nasional, Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menyampaikan pidato yang berjudul Gagasan untuk Indonesia yang Lebih Baik dalam memenuhi janji kemerdekaan.
Terpantau, acara Deklarasi ini dihadiri pula oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali.
“Alhamdulillah, senang sekali bisa berjumpa dengan teman-teman semua. Nampaknya jumlah yang hadir lebih banyak dari yang diduga. Mungkin lain kali kita bisa menggunakan Jakarta International Stadium,” kata Anies dalam acara yang digelar di Gedung Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (7/5/2023).
Dengan senyum tak lepas dari wajahnya, ia menyebutkan semua nama daerah dari para relawan yang menghadiri acara deklarasi. Ia juga menyampaikan ucapan Minal Aidzin wal Faidzin dan berharap semangat yang didapatkan pada Ramadhan bisa menjadi bekal untuk masa depan.
“Kita ada di tahun 2023. Jika kita tengok perjalanan bangsa ini, bukanlah perjalanan yang singkat. Tapi perjalanan yang panjang dan besar. Saya ingin menengok ke depan dengan melihat sejarah awal bangsa ini terbentuk,” ujarnya.
Anies menyatakan saat republik ini berdiri, para pendiri bangsa ini bukan hanya memberikan kemerdekaan tapi juga memberikan janji kemerdekaan, pada Proklamasi Kemerdekaan di tahun 1945. Dan pada tahun 1950, Indonesia menegaskan bahwa Indonesia adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Mosi Integrasi. Selanjutnya, pada tahun 1957 keluar lah Deklarasi Juanda, yang menjadikan seluruh lautan dan daratan Indonesia menjadi satu teritori. Akhirnya mendapatkan pengakuan internasional pada tahun 1982 sebagai satu teritori.
“Kita harus melihat ke depan dan kenyataan. Kita sudah menjadi satu negara, wilayahnya satu, negaranya satu tapi kemakmurannya masih berbeda-beda. Karena itu, kedepannya, kita akan melaksanakan janji kemerdekaan, yaitu menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya lagi.
Ia menyatakan ini lah yang menjadi fokus ke depan. Yaitu, satu perekonomian, satu kesemakmuran, bukan kemakmuran tinggi di satu kota, satu pulau tapi rendah di tempat lainnya.
“Ini adalah komitmen kita, menghilangkan ketimpangan. Berada dalam satu wilayah yang sama, teritori yang sama, maka satu kesemakmuran dengan pertumbuhan berkualitas, yang dirasakan oleh rakyat. Dari mana pun anda berada, tapi semua wilayah adalah nol kilometer dari ibu pertiwi. Republik ini didirikan bukan dengan perhitungan ongkos perjalanan, tapi dengan janji untuk seluruh tumpah darah Indonesia,” tandasnya.
Laporan: Ranny Supusepa