KedaiPena.com – Pengamat Politik Denny JA menilai pasangan Prabowo-Gibran hampir pasti akan masuk ke putaran kedua. Tinggal menunggu, siapa kah yang akan menyertainya, apakah pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
“Di 80 hari jelang Pemilu Presiden, pertanyaan paling sensi adalah Anies atau Ganjar kah yang akan mendapatkan tiket, untuk masuk ke putaran dua dan menantang pasangan Prabowo-Gibran,” kata Denny, ditulis Jumat (15/12/2023).
Untuk pasangan Prabowo-Gibran, ia menyatakan berdasarkan hasil survei, sudah hampir pasti masuk ke putaran kedua Pemilu Presiden.
“Menurut data, elektabilitas Prabowo-Gibran sudah di angka 40.3 persen. Angka yang sudah melampaui cukup jauh the magic number,” ucapnya.
Denny JA menjelaskan jika terjadi tiga pasang calon presiden dan ada dua putaran, maka the magic number itu adalah 33,4 persen. Angka itu didapat dari 100 persen dibagi tiga pasang, maka angkanya 33,3 persen. Jadi kalau ada pasangan yang mendapatkan angka di atas 33.4 persen, itu adalah pasangan pertama yang masuk ke putaran kedua.
“Kini Prabowo-Gibran telah mendapatkan 40.3 persen, sudah tujuh persen di atas the magic number dan besar kemungkinan memang Prabowo-Gibran akan masuk ke putaran kedua kecuali jika mereka melakukan blunder yang begitu parah,” ucapnya lagi.
Yang menjadi pertanyaan adalah siapa kah di antara Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin yang akan bertarung dengan Prabowo-Gibran di putaran dua.
” Angka pada titik ini, Ganjar-Mahfud 28.6 persen, Anies-Muhaimin 20.3 persen. Memang Ganjar di atas. Namun di data kedua, Ganjar mengalami tren penurunan. Pada Septermber 2023 angkanya 39.3 persen, Oktober menurun menjadi 35.3 persen, November menurun lagi menjadi 28.6 persen,” kata Denny.
Ia juga menunjukkan, adanya penyempitan selisih antara angka Ganjar-Mahfud dengan Anies-Muhaimin.
“Pada bulan September selisih antara Ganjar-Mahfud dengan Anies-Muhaimin itu tinggi sekali 21,9 persen, dan pada bulan November selisihnya tinggal 8.3 persen. Jika selisih ini mengecil terus selama 80 hari ini, sangat mungkin Ganjar dilampaui oleh Anies,” ungkapnya.
Ia menilai penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud ini karena adanya perubahan branding Ganjar Pranowo.
“Dulu itu branding Ganjar sangat pas, sebagai penerus Jokowi, pelanjut Jokowi, melanjutkan spirit Jokowi, tapi tiba-tiba ia berbelok menyerang Jokowi, mengkritik Jokowi, dengan berbagai alasan. Pembelokan posisi ini lah yang membuat ia mengalami situasi yang tidak pas. Karena sisi perubahan sebenarnya sudah menjadi branding Anies. Ia terlambat masuk ke sana. Semakin ia mengkritik Jokowi, semakin pendukungnya lari ke Anies. Semakin besar kemungkinan Anies melampaui Ganjar,” ungkapnya lagi.
Denny menyatakan jika Ganjar-Mahfud ingin menjadi sosok yang akan bertarung dengan Prabowo-Gibran di putaran dua Pemilu Presiden, maka Ganjar harus bisa memanfaatkan waktu sisa 80 hari ini.
“Itu tergantung, apakah Ganjar kembali melakukan blunder lagi, blunder lagi, dan blunder lagi. Itu bisa dilihat dari kesulitan Ganjar untuk menemukan posisi yang pas, saat ini. Ia mati langkah, ia mati angin. Ia harus menemukan branding baru. Masih ada waktu 80 hari, bagi Ganjar untuk menemukan brandingnya. Jika tidak maka Ganjar akan dikalahkan Anies, untuk masuk putaran kedua,” pungkasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena