KedaiPena.com – Presiden Joko Widodo segera mengangkat dua staf khusus baru yaitu Komjen (Purn) Gories Mere dan Diaz Hendropriyono. Keputusan Presiden (Keppres) pengangkatan keduanya bahkan sudah diterbitkan.‎
‎
Kabar beredar menyebutkan bahwa Gories Mere yang merupakan eks Kepala BNN dan Kepala Densus 88 akan menduduki posisi staf khusus bidang intelijen, sedangkan Diaz Hendropriyono akan mengisi posisi staf khusus bidang sosial.‎
‎
Menanggapi penunjukan itu, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Abdul Kharis Almasyhari mengaku kaget, terutama mengenai pengangkatan staf khusus presiden bidang intelijen. ‎Sebagai anggota Komisi I DPR RI, Abdul Kharis mengaku tidak ada konsultasi mengenai staf khusus bidang intelijen tersebut.
‎
“Kami akan tanya ke Kepala BIN, sebenarnya ada hambatan apa sehingga dibentuk staf khusus intelijen untuk menjembatani masalah intelijen,” kata Kharis saat dihubungi, Senin (11/7).
Kharis menjabarkan bahwa dalam UU Intelijen disebutkan bahwa seluruh kerja intelijen dikoordinasikan dengan BIN. Artinya, Kepala BIN Sutiyoso bertanggung jawab langsung kepada Presiden Jokowi dalam memberikan data dan informasi intelijen. Sementara penunjukan Staf Khusus Presiden bidang Intelijen, disebut Kharis sebagai indikasi bahwa Presiden Jokowi sudah tidak percaya dengan Sutiyoso. ‎
“Ini apa jangan-jangan (presiden) enggak percaya pada KaBIN, kan enggak boleh. Atau ada hambatan komunikasi kan enggak boleh juga. Saya enggak tahu maksud presiden angkat Gories dan Diaz,” tandasnya.
(veb)