KedaiPena.com – Bersamaan dengan peringatan Hari PBB Drug Abuse and Illicit Trafficking, film dokumenter Holy Prostitution memulai world premiere-nya di Indonesia. Acara ini dihadiri oleh para pegiat budaya, Bridgen TNI Tamim, Raja Tallo, Sultan Indra Osman, BRAy Erna Santoso, Abah Ukam dan bekerja sama dengan Nusantara Cibubur dan Yayasan Peduli Anak Indonesia.
Film dokumenter karya Natasha Dematra dan Cheryl Halpern ini mengangkat fenomena Nikah Mut’ah atau Kawin Kontrak yang marak terjadi di Indonesia dan beberapa negara di dunia.
Agak berbeda dengan dokumenter pada umumnya, film dokumenter ini dikombinasikan dengan adegan reneactment dari kejadian nikah mut’ah di Puncak Bogor, yang dikisahkan oleh seorang gadis yang menjadi narasumber.
Film dokumenter ini juga menghadirkan investigasi langsung di lapangan dengan teknik menyamar dan kamera tersebunyi lainnya.
Film yang diproduksi oleh rumah produksi besar Amerika Serikat, HQ Creative, ini merupakan kolaborasi Kali kedua dari dua sutradara ini.
Sebelumnya, kedua sutradara ini bertemu dalam film Menari: An Indonesian Dance Legacy, yang mengangkat sejarah tari Indonesia. Film tersebut, tercatat telah memenangkan banyak penghargaan di festival film internasional.
Cheryl Halpern sendiri bukanlah sososk asing di Indonesia. Bahkan, dapat dikatakan ia sangat lekat dengan Indonesia. Selain karena merupakan salah satu founder Visions of Peace Initiative yang ada di Amerika Serikat dan Indonesia, ia juga telah mendapatkan banyak gelar kerajaan dari berbagai kerajaan di Indonesia. Diberikannya gelar tersebut karena kontribusi Cheryl menyebarkan perdamaian dan menginspirasi generasi muda di Indonesia.
Sementara, Natasha Dematra sendiri merupakan pemecah rekor dunia sebagai sutradara perempuan termuda untuk film panjang yang diraihnya diumur 11 tahun. Natasha mengaku sangat senang akan kesempatan dan kepercayaan yang diberikan oleh sutradara senior Cheryl Halpern, untuk berkolaborasi membuat film yang mengangkat isu perdagangan manusia ini.
Film Holy Prostitution dinyatakan akan diputar di berbagai festival film di seluruh dunia. Di samping itu, akan juga diputar di streaming service dalam waktu dekat.
Dalam acara world premiere ini, film Holy Prostitution juga meraih penghargaan Best Film dari festival film bergengsi Asia Pacific International Filmmaker Festival & Awards.
Laporan: Ranny Supusepa