KedaiPena.Com – Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy angkat bicara terkait naiknya angka kemiskinan di Provinsi Banten yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru inim
Andika begitu ia disapa memastikan, akan memberikan stimulus agar angka kemiskinan tak naik lebih tinggi. Salah satu yang dilakukan adalah memberikan bansos untuk menstimulan masyarakat yang terdampak Covid-19 agar dapat bertahan.
“Bertahan hidup istilahnya memberikan nafkah bagi keluarganya,” terangnya kepada awak media, di Kabupaten Tangerang, ditulis Jumat (26/2/2021).
Untuk yang kedua, Andika menjelaskan, pihaknya akan mengembangkan pertumbuhan ekonomi namun terdestrupsi untuk refocussing.
“Pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten untuk kegiatan penguatan nanti, itu akan menstimulan angka kemiskinan di Provinsi Banten,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Andhika, pihaknya telah melakukan perintah dari Pemerintah Pusat untuk memberikan kemudahan bagi wajib pajak mau itu industri ataupun perorangan.
“Hal itu, untuk meminimalisir banyaknya masyarakat Provinsi Banten yang di PHK karena Covid-19 ini,” papar Andhika.
Meski demikian, Andhika membantah jika meningkatnya, angka kemiskinan hanya terjadi di provinsi Banten.
“Tingkat kemiskinan dimasa pandemi Covid-19 ini tidak hanya terjadi di Provinsi Banten, namun seluruh Indonesia terdampak,” jelasnya.
Andika mengakui, pihaknya sempat mendiskusikan dan sempat menanyakan apa yang menjadi landasan Banten ini tingkat penganggurannya tertinggi.
“Itu perlu juga diluruskan metode yang BPS lakukan, karena masyarakat yang tinggal di wilayah Banten tiga bulan dan tidak mendapatkan kerja walaupun tidak memiliki KTP Banten itu dianggapnya adalah masyarakat Banten. Itu perlu diluruskan juga kepada BPS yah Provinsi Banten dalam kapasitas ini juga kita harus bisa memisahkan mana yang murni masyarakat Banten mana yang dari luar Banten yah seperti itu,” tandas Andhika.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten merilis angka kemiskinan. Dari hasil maka terlihat angka kemiskinan di perkotaan lebih tinggi daripada di perdesaan pada tahun 2020.
Kepala BPS Provinsi Banten, Adhi Wiriana menerangkan, angka kemiskinan di perkotaan naik 0,82 persen atau naik 67 ribu menjadi 540 ribu jiwa. Dibandingkan dengan Maret 2020 yaitu 472 ribu jiwa.
Jika diperdesaan, Adhi menjelaskan, sebagian besar masyarakat perdesaan bergerak dipertanian. Karena pertanian kurang terdampak, otomatis kenaikan penduduk miskin sedikit
“Kenaikan angka kemiskinan di perkotaan dipengaruhi oleh mayoritas masyarakat yang bekerja didunia perindustrian dan terkena PHK karena dampak Covid-19,” ujarnya kepada wartawan dan rilis BPS Banten, ditulis Selasa (16/2/2021).
Laporan: Sulistyawan