KedaiPena.Com – Seorang anggota TNI AD bernama Letkol Dono Kuspriyanto ditembak oleh Serda Jhoni Risdianto (JR) yang juga merupakan anggota TNI AU aktif.
Kejadian terjadi pada Selasa (25/12/2018) malam di Jalan Jatinegara Barat Raya. Serda JR diduga menembak Letkol Dono dalam keadaan mabuk ketika menembak.
Pengamat militer dari Direktur Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menilai, penembakan tersebut telah menunjukkan bahwa penggunaan senjata api masih jadi problem serius.
“Jika tak hendak mengatakannya terabaikan, pengawasan diremehkan. Mental pemegang senjata tak dipantau dengan baik, termasuk juga perilaku dan aktivitas kesehariannya,” ujar dia saat dihubungi KedaiPena.Com, Kamis (27/12/2018).
Fahmi menilai sudah banyak kasus penembakan sejenis seperti di Cebongan di Sleman DIY. Kemudian kasus Japra di Cibinong, Bogor, namun tidak kunjung menjadi pelajaran.
“Kali ini korbannya memang saudara sendiri. Namun tentu saja tak boleh dianggap sebagai persoalan internal. Insiden terjadi di ruang publik, di jalanan,” jelas Fahmi.
Dengan kondisi demikian, Fahmi pun meminta, agar para pimpinan TNI memikirkan betapa rentannya keselamatan rakyat.
“Iya, rakyat yang mestinya dilindungi dan dijaga keselamatannya. Cobalah serius berfikir, bagaimana menertibkan, mengawasi dan membina anggota dengan baik,” sindir Fahmi.
Laporan: Muhammad Hafidh