KedaiPena.com – Berdasarkan asumsi makro RAPBN 2024 dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar diusulkan sebesar Rp14.700-15.300 dengan harga minyak mentah diasumsikan sebesar USD75-85 per barel, diharapkan mampu menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.
Anggota Komisi VII DPR RI, Fraksi PKS, Mulyanto meminta pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, karena nilai tukar rupiah dan harga minyak mentah (crude oil) yang telah turun.
Hal ini didasarkan pada perbandingan nilai tukar Rupiah harga minyak mentah pada saat ini berbanding tahun lalu. Seperti diketahui, saat pemerintah menaikkan harga BBM di tahun lalu, nilai tukar rupiah mencapai Rp15.500 per dolar AS dan harga minyak mentah dunia lebih dari USD110 per barel.
“Beban anggaran untuk subsidi BBM di tahun 2024 ini akan berkurang. Selisih anggaran dapat dimanfaatkan untuk menurunkan BBM, baik untuk solar maupun pertalite. Sudah selayaknya harga BBM bersubsidi turun sekarang,” kata Mulyanto, Selasa (23/05/2023).
Ia juga meminta pemerintah segera menerapkan pembatasan distribusi BBM bersubsidi agar tepat sasaran, tidak lagi dipergunakan untuk mobil mewah.
“Selisih anggaran jangan digunakan untuk mensubsidi mobil listrik. Subsidi selayaknya diberikan kepada mereka yang kurang mampu agar meningkatkan daya beli mereka. Bukan malah diberikan kepada orang kaya yang punya daya beli tinggi,” ujarnya.
Mulyanto mengungkapkan masyarakat yang bekerja di sektor informal adalah kelompok masyarakat yang paling membutuhkan bantuan untuk dapat bangkit memperbaiki kondisi ekonominya.
“Kita menolak subsidi untuk membeli barang mewah untuk orang kaya, apalagi untuk kendaraan perorangan milik pribadi, bukan transportasi publik,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa