KedaiPena.com – Anggota Komisi IX DPR RI, Fraksi PDIP, Rahmad Handoyo menyambut positif pengajuan anggaran untuk melakukan standarisasi rumah sakit di seluruh Indonesia, utamanya untuk daerah 3T.
“Saya baru dengar, pengajuan Menkes pada Bank Dunia ini. Tapi niatnya positif. Karena memang penyebab kematian terbesar di Indonesia kan jantung, stroke, kanker, jadi memang perlu ada penanganan serius, minimal menekan tingkat kematian akibat penyakit tersebut,” kata Rahmad, Kamis (27/7/2023).
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa tiga penyakit yang disebut sebelumnya, juga menyedot anggaran APBN dalam jumlah cukup besar.
“Ini langkah positif, terlepas dari mana anggarannya. APBN kita kan defisit. Kalau harus menunggu dari surplus APBN, ya masih akan lama sekali,” ujarnya.
Rahmad menyatakan tidak masalah jika anggaran itu bersumber dari hutang, selama penggunaan anggarannya untuk hal yang produktif.
“Misalnya untuk pelayanan kesehatan. Ya itu tidak masalah. Kan memang banyak rumah sakit kita yang belum terstandar, terutama di daerah. Padahal di daerah-daerah juga kan ada penyakit jantung, stroke ataupun kanker,” ujarnya lagi.
Ia menyatakan akan menunggu paparan lengkap dari Menteri Kesehatan terkait upaya untuk melakukan standarisasi rumah sakit seluruh Indonesia pada masa sidang selanjutnya.
“Pertengahan Agustus nanti akan kita coba dengarkan grand strategis-nya. Mengingat wilayah Indonesia ini kan luas. Dan semua warga negara Indonesia itu harus mendapatkan keadilan, walaupun lokasinya di daerah. Mereka juga punya hak yang sama untuk mendapatkan layanan kesehatan yang baik dari rumah sakit,” kata Rahmad.
Rahmad menyatakan setiap postur anggaran pasti akan dibahas di DPR.
“Ini sepertinya untuk 2024 ya. Karena kalau untuk 2023 kan sudah kita bahas di tahun kemarin. Pastinya kita akan membahas peruntukan, mekanisme, tujuannya, goalnya. Pasti akan ada catatan-catatan, pertimbangan-pertimbangan, masukan-masukan, untuk memastikan anggaran itu tepat sasaran dan tepat target,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa