KedaiPena.com – Anggota Komisi IV DPR RI, Fraksi NasDem, Arif Rahman mengkritik keras Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni yang menyiapkan 20 juta hektare hutan cadangan untuk menjadi lokasi mewujudkan ketahanan pangan.
“Saya mengingatkan Saudara Menteri Kehutanan agar tidak serampangan dalam menyampaikan rencana penyediaan lahan 20 juta hektare,” kata Arif melalui keterangan pers, ditulis Minggu (12/1/2025).
Ia menyatakan memang benar adanya bahwa Presiden RI Prabowo Subianto berupaya mewujudkan kemandirian dengan membuat program ketahanan pangan dan energi. Tapi jangan disalahartikan dengan menyiapkan hutan sebagai lokasi proyek mewujudkan ketahanan pangan.
“Jangan niat baik Presiden diterjemahkan secara instan tanpa perencanaan dan kajian mendalam, karena jika salah urus akan menjadi bencana bagi bangsa kita,” ucapnya.
Arif kemudian mencuplik data Global Forest Watch yang mengungkapkan Indonesia kehilangan lebih dari 85 persen tutupan sejak 2001. Masih menurut data yang sama, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah menjadi penyumbang deforestasi terbesar.
Ia mengkhawatirkan, jika deforestasi makin buruk bila rencana Menhut Raja Juli menggunakan cadangan hutan sebagai lahan pertanian dan energi dilaksanakan. Menurutnya, deforestasi tidak sesuai dengan komitmen yang disampaikan Presiden Prabowo dalam pertemuannya dengan Raja Charles di Inggris dan dalam di Forum G20, Brasil.
“Intinya saya mengingatkan Menteri Kehutanan agar dapat memperhatikan apa yang disampaikan Presiden dalam lawatan keluar negeri, seharusnya itu menjadi acuan dalam menyampaikan rencana kerja, agar semua sejalan dengan Asta Cita,” ucapnya lagi.
Ia menegaskan bahwa pada prinsipnya mendukung program ketahanan pangan dan energi yang menjadi prioritas pemerintahan era Prabowo Subianto seperti tertuang dalam Asta Cita. Arif pun menegaskan bahwa program ketahanan pangan dan energi bisa membawa kepada kemandirian apabila dijalankan dengan perencanaan matang.
“Kami mendukung penuh Asta Cita Presiden, karena niatnya sangat mulia bagi perbaikan untuk kemajuan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat kita,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa