KedaiPena.com – Anggota Komisi IV DPR RI, Fraksi PKS, Slamet mengungkapkan kenaikan harga beras saat ini dikarenakan masalah pada alur distribusi logistik pangan.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebagai lembaga pemerintah terkait, dianggap belum berperan secara baik untuk mengendalikan harga pangan, dalam hal ini beras.
Ia menyatakan operasi pasar dengan beras impor tidak menyelesaikan masalah dasar kenaikan harga beras ini. Seharusnya, pemerintah melalui Bapanas dan Bulog menyerap seluruh hasil panen petani dengan harga pasar yang bersaing dengan swasta.
“Jadi catatan saya, harusnya untuk urusan pangan itu pemerintah wajib melakukan monopoli. Kalau tidak, yang seperti hari ini terjadi, begitu harga naik, pemerintah hanya bisa mengemis kepada para pengusaha untuk menurunkan harga,” kata Slamet, dalam keterangan tertulis, Jumat (29/9/2023).
Selain itu, Slamet juga menekankan perlunya kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan petani agar petani terus bertahan dan minat menjadi petani bisa meningkat. Menurutnya pemerintah belum serius menjamin kesejahteraan para petani.
Ia menjabarkan dari kebijakan subsidi pupuk. Dari total Rp80 triliun yang dibutuhkan untuk subsidi pupuk petani, pemerintah hanya mengeluarkan sepertiga saja. Bukan karena masalah keterbatasan anggaran, Slamet melihat ini sebagai masalah kemauan pemerintah.
“80 triliun untuk petani, kita merasa tidak punya uang, tapi untuk memindahkan ibukota, untuk subsidi kereta api punya uang. Ini kan masalah yang harus kita evaluasi. Ini yang kemudian harus kita ucapkan kepada pemerintahan yang baru,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa