KedaiPena.com – Risiko bencana tinggi di Indonesia, seharusnya menjadikan setiap kebijakan maupun program pembangunan didasarkan pada potensi risiko tersebut. Termasuk risiko bencana di perkotaan padat penduduk seperti Jakarta, yang salah satu risikonya adalah kebakaran.
Dinyatakan, pemerintah tak cukup hanya menyusun tindakan paska bencana yang sifatnya tepat sasaran dan membuka peluang baru bagi korban terdampak bencana, tapi juga perlu menegakkan tindakan pencegahan dan edukasi bencana kepada masyarakat.
Anggota Komisi A, DPRD DKI Jakarta, Karyatin Subiyantoro menyatakan salah satu bencana yang sering terjadi di perkotaan adalah kebakaran.
“Dengan risiko yang seperti itu, selayaknya masyarakat harus diedukasi terkait potensi bencana kebakaran ini. Ini adalah upaya promotif yang harus dilakukan untuk menurunkan risiko jatuhnya korban, baik materiil maupun immateriil,” kata Karyatin, Minggu (5/3/2023).
Ia memaparkan edukasi itu bisa mencakup pengenalan pada benda yang memiliki risiko tinggi untuk terbakar, langkah pertama yang harus dilakukan masyarakat jika ada percikan api, hingga tingkat risiko jika tinggal di daerah yang memiliki standar aliran listrik rendah.
“Harus ada upaya promotif, sehingga masyarakat tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran. Mengenali, apa yang menyebabkan kebakaran, sehingga mereka bisa menghindari tindakan yang memicu kebakaran tersebut,” urainya.
Termasuk mengedukasi masyarakat terkait instalasi listrik yang aman dan membantu mereka untuk mengenali instalasi listrik standar yang mengedepankan keselamatan.
“Disini, saya mendorong sinergi antara PLN dengan instansi terkait lainnya. Sehingga risiko yang berpotensial muncul, bisa ditekan serendah mungkin,” urainya lagi.
Selain itu, Karyatin mengharapkan kontribusi pemerintah dan instansi terkait dapat membantu para korban yang terdampak bencana secara optimal.
“Kita bukan bicara hanya pemakaman para korban meninggal atau bantuan beberapa hari untuk korban yange mengungsi. Tapi kita bicara bagaimana bisa membantu masyarakat terdampak bisa melanjutkan hidup secara lebih layak. Masyarakat terdampak, harus bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak lagi, bagaimana anak-anak bisa membaik bersekolah, penyembuhan mental mereka atau trauma healing. Masyarakat juga bisa terlibat. Intinya adalah korban terdampak bencana memiliki peluang untuk mendapatkan hidupnya membaik, bahkan jika bisa, hidup yang lebih baik,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa