KedaiPena.Com – Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Hendri Saparini, meyakini daya beli masyarakat menurun pada semester I 2017, meski pemerintah dan Badan Pusat Statistik (BPS) berkesimpulan berbeda.
Katanya, ada beberapa faktor yang menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Umumnya, dipengaruhi tingginya kenaikan harga atau tarif kebutuhan pokok.
“Harga sembako naik, BBM juga, premium tidak naik, tapi kan ada produk BBM baru yang harus dibeli dengan harga lebih tinggi. Lalu, juga TDL naik serta biaya pendidikan,” bebernya di Jakarta.
Menurunnya daya beli masyarakat, katanya, dipengaruhi merosotnya nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar upah buruh.
Untuk itu, Hendri meminta pemerintah mengawasi fenomena tersebut. “Karena sebagian besar PDB disumbang konsumsi,” jelasnya.
Menurutnya, bila perlambatan berasal dari kelompok menengah atas, dampaknya tak terlalu besar, karena memang menahan konsumsi atau memilih berinvestasi.
Sayangnya, penurunan daya beli masyarakat tersebut didominasi golongan ekonomi menengah ke bawah, menyusul kian tingginya harga dan tarif kebutuhan pokok.