KedaiPena.Com – Anggota Komisi A DPRD Tapteng, Unedo Martin Tobing meninjau proyek pengerjaan Lapen (Lapis Penetrasi Makadam) di Desa Kebun Pisang, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapteng, Sabtu (17/12) kemarin.
Martin menyaksikan langsung pengerjaan Lapen yang berada di dua titik, termasuk di Lorong IV yang beberapa waktu lalu sempat dipersoalkan warga.
Oleh warga keluhan kembali muncul saat Martin terlibat perbincangan dengan warga. Misalnya soal jumlah aspal yang dipergunakan untuk mengerjakan Lapen tersebut.
“Mana yang betul? Kemarin pun Keplor (kepala lorong-red) bilang 7 drum, sekarang kepala desa bilang 9 drum,†ungkap seorang warga.
Warga lainnya mengungkapkan banyaknya kejanggalan dalam pengerjaan Lapen itu. Misalnya soal penggilasan yang hanya dilakukan sekali saja.
“Hanya batu ukuran 5/7 yang di gilas (pemadatan,red), (batu,red) 2/3 tidak digilas lagi seterusnya, baru pengaspalan penutup baru digilas lagi,” beber warga.
Ditempat pengerjaan terpisah, Kepala Desa Kebun Pisang Mugiharto tiba-tba mendatangi Martin bersama awak media. Saat dipertanyakan beberapa persoalan, Mugiharto mengklaim sudah mengerjakan pembangunan Lapen sepanjang 1.000 meter dari ADD senilai Rp444 juta itu.
Saat disinggung berapa sebenarnya aspal yang digunakan khususnya di pembangunan Lapen di lorong IV, Mugiharto tetap menyebut 9 Drum. Namun saat disebut Martin bahwa 9 Drum tersebut dapat digunakan untuk panjang jalan 180 meter dan bukan 140 meter sebagaimana ukuran Lapen di Lorong IV, Mugiharto terlihat gagap.
Tak hanya itu, saat disinggung soal batu ‘mata ayam’ yang ternyata terlihat adalah batu kerikil, Mugiharto kembali berkilah dan menyebut saat ditabur batu kerikil itu dicampur dengan ‘mata ayam’.
“Ya kita campur-campur batunya,†kata Mugiharto.
Usai melakukan peninjauan, Martin mengaku banyak kekurangan dalam pengerjaan Lapen tersebut. Diantaranya soal pemadatan dan penggilingan.
“Sepertinya pemadatan dan penggilingan kurang dilakukan, lebih sediki, lintasan yang dilalui mesin gilas minimum 15 kali agar betul-betul padat, tapi sepertinya, dan keterangan masyarakat pemadatan itu dilakukan hanya sekali,†kata politisi Demokrat ini.
Akibat pengerjaan yang diduga tidak sesuai itu, Martin mengkhawatirkan Lapen tersebut akan cepat rusak dan terkelupas. “Disamping minimnya aspal dan ‘mata ayam’, karena yang ada kerikil saring,†beber Martin.
Laporan: Dom