KedaiPena.Com- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat telah mengidentifikasi dan menangani 203 isu hoaks terkait Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.
Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Tengah Mukhtarudin mendorong Kemenkominfo melalui Tim Mesin Pengais Konten Negatif (AIS) Ditjen Aplikasi Informatika untuk meningkatkan kinerjanya jelang pemilu serentak 2024 mendatang.
Kominfo, kata Mukhtarudin, harus terus mengoptimalkan upaya pengaisan, identifikasi, verifikasi, dan validasi terhadap seluruh konten yang bertentangan etika pemberitaan termasuk peraturan perundangan.
“Sehingga dapat meminimalisir informasi hoaks yang kerap mengganggu, meresahkan hingga merugikan masyarakat jelang pemilu serentak 2024 mendatang,” tandas Mukhtarudin, Rabu,(10/1/2024).
Kendati demikian, pria kelahiran Pangkalan Bun Kalteng ini mengatakan pemerintah untuk terus berupaya meningkatkan literasi media dan digital masyarakat.
“Artinya pemerintah harus melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang mencakup upaya pendidikan untuk membantu masyarakat mengenali informasi yang tidak benar atau palsu,” imbuh Mukhtarudin.
Anggota Banggar DPR RI ini juga meminta pemerintah agar dapat meningkatkan kerjasama dengan platform media sosial dan perusahaan teknologi untuk merumuskan regulasi atau protokol yang dapat membatasi penyebaran konten yang tidak benar atau berbahaya tersebut.
Mengingat, Mukharudin bilang media sosial (medsos) merupakan platform yang paling sering dan banyak digunakan untuk menyebarkan konten/informasi hoaks,” beber Mukhtarudin.
“Saya menghimbau masyarakat untuk selalu bijak, cermat dan waspada atas peredaran isu hoaks, dan berpartisipasi tidak ikut menyebarluaskan konten yang berisi hoaks di pemilu ini melalui platform apapun, sehingga Pemilu 2024 berjalan aman dan damai,” pungkas Mukhtarudin.
Peraih tokoh pejuang Pancasila versi KNPI 2021 ini juga meminta semua pihak untuk mengedukasi secara masif kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran hoaks atau berita bohong hingga pencoblosan pada 14 Februari 2024.
Untuk diketahui, Menteri Kominfo Budi Arie mengatakan hasil identifikasi terdapat 203 isu hoaks, dengan total sebaran di platform digital sebanyak 2.882 konten.
Menurut Menteri Budi Arie, Kementerian Kominfo telah mengidentifikasi 1.325 konten hoaks di platform Facebook, 947 konten hoaks di platform X, 198 konten hoaks di platform Instagram, 342 konten hoaks di platform TikTok, 36 konten hoaks di platform Snack Video dan 34 konten hoaks di platform You Tube.
Kementerian Kominfo juga telah mengajukan take down atau pemutusan akses terhadap 1.399 konten yang tersebar di platform digital tersebut.
“Dari total 2.882 konten sudah diajukan untuk take down semua dan yang sudah di-take down sebanyak 1.399 konten dan sisanya 1.483 sedang ditindaklanjuti,” ungkap Budie.
Laporan: Tim Kedai Pena