KedaiPena.Com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indoensia asal Sumatera Utara, Parlindungan Purba melakukan sidak ke rumah warga di Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Minggu (6/8).
Dalam sidak ini, Parlindungan didampingi Direktur Air Minum PDAM Tirtanadi Sumut, Delviyandri, Kepala Sekretaris Perusahaan Jumirin dan Kacab Sei Agul, Salman Sihotang mendatangi para pelanggan secara acak untuk mendengarkan aspirasi para pelanggan.
kebanyakan warga sudah familiar dengan Anggota DPD RI asal Sumut ini maka warga yang didatangi rumahnya langsung saja menceritakan ‘kisah’ mereka tentang air setelah Parlindungan memaparkan maksud dan tujuannya mendatangi warga.
Seperti halnya Eriadi warga Jalan Melur 2 blok 5 Kecamatan Medan Helvetia. Ia mengatakan dirinya bisa menikmati air di jam tertentu dan ia juga jujur kalau air yang disalurkan PDAM Tirtanadi bisa banyak dinikmati kalau menggunakan dap (mesin penarik air).
“Kalau dulu, sekitar tahun 80 an, gak musti pakai sanyo. Mungkin karena saat itu, pelanggan Tirtanadi gak banyak seperti sekarang,” katanya kepada Parlindungan Purba.
Ia juga berharap dengan kenaikan tarif air pelayanan dari Tirtanadi semakin bagus.
“Saya pribadi dan keluarga tak mempermasalahkan kenaikan tarif air, yang penting pelayanan yang diberikan dalam hal ini air harus menjadi lebih baik dan bagus lagi. Baik itu airnya ataupun kelancaran air sampai ke rumah warga,” ujarnya.
Ditanya mengenai berapa dirinya membayar air sebelum dan sesudah kenaikan tarif, Eriadi mengatakan sebelum tarif naik dirinya membayar air Rp 90 ribu dan sekarang Rp 130 ribu perbulan.
Lefiria boru Saragih menyatakan hal yang tak jauh berbeda, yaitu mengenai air yang hidup di jam tertentu. “Air lancar mulai pukul 15.30 wib sampai pukul 18.00 wib. Jadi saya harus menampung air agar tercukupi kebutuhan air dalam sehari,” katanya.
Harapannya dengan sidak Parlindungan Purba, pelayanan dari PDAM harus sebanding dengan kenaikan tarif air.
“Saya tidak mempermasalahkan kenaikan tarif yang dibuat Tirtanadi, asalkan air terus mengalir sampai ke rumah pelanggan,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Direktur Air Minum PDAM Tirtanadi Delviandry menyatakan pihaknya akan memperbaiki kualitas pendistribusian air dan melontarkan permohonan maaf kepada pelanggan setia PDAM Tirtanadi karena belum maksimal memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
“Sekarang kami terus berbenah untuk menyuplai air bersih sampai ke rumah pelanggan tanpa ada air yang hidup di jam tertentu seperti keluhan pelanggan,” katanya.
Ia juga sangat berharap kepada warga agar menghemat air dan mempergunakannya sesuai kebutuhan.
“Dengan menghemat pemakaian, pelanggan juga bisa meminimalisir pengeluaran tagihan air, selain itu, ketercukupan air juga akan semakin maksimal dengan menghemat penggunaan air,” katanya.
Sementara itu, Anggota DPD RI Parlindungan Purba pascamendengar komentar dari warga, ia sangat berharap kepada PDAM Tirtanadi agar bisa menjawab semua keinginan warga.
“Alangkah semakin bagusnya Tirtanadi apabila air hidup di saat waktu salat. Jadi dengan begitu, Tirtanadi bisa didoakan warga menjadi lebih baik lagi ke depan,” katanya.
Ia juga sangat berharap kepada warga khususnya pelanggan PDAM Tirtanadi agar bisa menghemat air. “Tadi ada warga yang menampung air tapi sudah kepenuhan dan tidak mematikan keran air. Nah, ini yang saya harapkan agar warga lebih peduli terhadap air yang digunakan,” kata Parlindungan.
Parlindungan juga melontarkan keyakinannya bahwa masalah air minum di kota Medan akan bisa teratasi pada tahun 2019. Hal ini didasari dengan masuknya SPAM Mebidang dalam Program Naisonal dimana batas kahir penyelesaian suatu program nasional paling lama 2 tahun.
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy. I Agree