KedaiPena.Com – Di sisa-sisa masa jabatannya, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany ternyata meninggalkan banyak persoalan anggaran. Sejumlah pembangunan seperti rumah dinas hingga pembangunan mercusuar bermasalah.
Pembangunan rumah dinas Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam prosesnya ternyata berpolemik. Lantaran menelan dana sebesar Rp9,4 miliar, ternyata setelah selesai masih kosong melompong belum ditempati.
Hal serupa juga terjadi dengan pembangunan menara pandang yang berada di bagian gedung balai kota yang ikutan menelan anggaran APBD sebesar Rp28 miliar terpaksa terhenti alias mangkrak.
Direktur Corruption Watch Bambang Sudiyono mengatakan bahwa anggaran sebesar Rp28 miliar itu mestinya bisa digunakan untuk program kuliah gratis.
Dalam hal ini, kata dia, pemimpin daerah dan wakilnya harus bertanggung jawab dan bisa menjelaskan kepada warga miskin serta yatim di kota Tangsel.
“Sementara dari segi prioritas kebutuhan masyarakat menganggap keberadaan menara pandang patut dipertanyakan manfaatnya, sebab diduga adanya pemanfaatan kewenangan dan kepentingan pribadi,” ungkap Bambang, kepada wartawan, Senin, (20/1/2020)
Tidak hanya itu, kata dia, pemerintah juga menggelontorkan anggaran pengawasan pembangunan tahap 1 dan tahap 2 dengan total senilai Rp645 juta hingga total secara keseluruhan pembangunan menara pandang mencapai sebesar Rp28,1 miliar.
“Angka tersebut sangat fantastik dan mengapa menjadi mubazir tetapi sayangnya dalam berpolitik tidak ada yang mubazir sebab terbagi rata dan tersusun rapih jika ada penyelewangannya yang menggunakan kekuasaan,” pungkas Bambang.
Sementara eks komisioner KPK M Jasin menjelaskan jika mengetahui adanya pelanggaran kasus hukum korupsi sebaiknya masyarakat jangan langsung dipublikasi tetapi dilengkapi data yang ril.
“Dalam proses pengembangan kasus korupsi itu berdasarkan adanya bukti baru atau novum. Makanya jika ingin menangkap ikannya janganlah airnya di obok-obok,” cetus Jasin.
Diketahui, menara pandang tersebut sedianya di plot sebagai project destinasi wisata baru di Tangsel yang di dalamnya terencana akan tersedianya galeri seni dan budaya sebagai titik nol Kota Tangsel.
Berdasarkan temuan awak media di ketahui jika data yang diperoleh dari LPSE Kota Tangerang Selatan tercatat pembangunan awal menara dimulai sejak tiga tahun lalu.
Sedangkan rinciannya tersebut dimulai dari tahapan pertama pada tahun 2017 dengan menelan anggaran berkontrak sebesar Rp9,8 miliar, dilanjutkan pembangunan tahap ke-2 pada tahun 2018 menelan anggaran berkontak sebesar Rp17,7 miliar.
Laporan: Sulistyawan