KedaiPena.Com – Anggota Komisi XI DPR RI Elnino Husein Mohi mengingatkan, pemerintah untuk waspada agar penggunaan anggaran penanganan Corona tidak dipermainkan oleh oknum-oknum tertentu.
Hal tersebut direspon oleh Elnino sapaannya saat merespon kenaikan anggaran penanganan Corona dan Progran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diperkirakan naik mencapai Rp905,1 triliun.
“Saya hanya bisa mengingatkan pemerintah agar anggaran sebesar itu jangan sampai “dipermainkan” oleh oknum-oknum tertentu, sampai merugikan rakyat,” kata Elnino kepada wartawan, Sabtu, (27/6/2020).
Anggota Fraksi Partai Gerindra ini melanjutkan, besarnya dana dan luasnya kewenangan pemerintah itu mesti dikelola sesuai peruntukannya.
“Pemerintah punya dana besar yang juga banyak bersumber dari utang pemerintah, juga punya kekuasaan yang sangat besar sesuai perppu yang sudah disetujui DPR jadi UU,” tegas Elnino.
Elnino berharap, agar pengelolaan dana Covid-19 dan dampaknya dapat dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah.
Hal ini, kata Elnino, agar di kemudian hari tidak menjadi masalah hukum dan memalukan bangsa seperti kasus-kasus moneter, fiskal dan keuangan seperti yang pernah terjadi.
“Walaupun saya memahami, plotting anggaran yang selalu bertambah beberapa kali dalam waktu singkat, sebab situasi darurat Covid-19 ini sering tidak sesuai perkiraan sebelumnya. Semakin ke sini semakin kelihatan makin parah, baik dari sisi kesehatan, apalagi ekonomi,” tandas Elnino.
Diketahui, dana penanganan penyebaran virus corona dan program PEN hanya mengalokasikan sebesar Rp405,1 triliun, lalu naik menjadi Rp677 triliun, dan dinaikkan lagi menjadi Rp695,2 triliun.
Dana Rp695,2 triliun itu akan diberikan untuk seluruh sektor yang terdampak penyebaran virus Corona.
Pemerintah akan menggunakannya untuk sektor kesehatan sebesar Rp87,5 triliun, perlindungan sosial Rp203,9 triliun, insentif usaha Rp120,61 trililun, UMKM Rp123,46 triliun, pembiayaan korporasi Rp53,57 triliun, dan sektoral kementerian/lembaga serta pemerintah daerah Rp106,11 triliun.
Namun demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani baru-baru ini menyebut jika anggaran penanganan Corona dan PEN diperkirakan memerlukan biaya sebesar Rp905, 1 triliun.
Laporan: Muhammad Hafidh