KedaiPena.Com – Anggota DPR RI Komisi XI Anis Byarwati meminta agar pengalihan pos anggaran untuk penanganan wabah Corona atau Covid-19 dapat tepat sasaran dan dirasakan langsung oleh masyarakat.
Hal itu disampaikan oleh Anis saat menanggapi keputusan pemerintah yang mengalihkan anggaran penyiapan proyek infrastruktur ibu kota negara (IKN) baru untuk penanggulangan pandemi Corona atau Covid-19.
“Pengalihan anggaran ini harus benar-benar digunakan tepat sasaran. Jangan sampai banyak anggaran dialihkan tapi dampaknya tidak dirasakan oleh masyarakat banyak,” ungkap Anis kepada awak media, Selasa, (28/4/2020).
Anis menekankan agar pemerintah membuat perencanaan dan sistem yang baik, agar bantuan-bantuan yang diberikan oleh pemerintah benar-benar sampai kepada masyarakat yang terdampak dan berhak menerimanya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
“Pemerintah perlu pastikan, dana bantuan untuk masyarakat yang turun, benar-benar sampai kepada mereka yang terdampak secara ekonomi dan membutuhkan,” tegas Anis.
Meski demikian, Politikus PKS ini tetap mengapresiasi langkah pemerintah untuk mengalihkan anggaran proyek pembangunan ibu kota negara untuk penanganan Corona.
Pasalnya, Menurut Anis, Rp89,472 triliun anggaran persiapan pemindahan ibu kota baru dalam APBN 2020 akan sangat berarti jika dialihkan penggunaannya untuk penanganan dan penanggulangan pandemik Covid-19.
“Dana sejumlah Rp89,4 triliun itu, sangat signifikan untuk dibuat program yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat,” tandas Anis.
Diketahui, anggaran penyiapan proyek infrastruktur ibu kota baru di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dialihkan untuk penanggulangan pandemi Covid-19.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani selain anggaran dasar infrastruktur dasar proyek ibu kota baru, Kementerian PUPR mengalihkan alokasi belanja modal ke biaya untuk menyiapkan rumah sakit khusus Covid-19 di Pulau Galang, Kepulauan Riau.
Dari total anggaran belanja modal Kementerian PUPR yang jumlahnya mencapai Rp 120 triliun, sebagian sudah dialihkan.
Laporan: Muhammad Hafidh