KedaiPena.Com – Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan memberikan resep mitigasi perekonomian nasional di tahun 2020 dalam menghadapi ancaman resesi global.
Pertama, kata Heri, diperlukan koordinasi strategi dan eksekusi kolaborasi, baik kementerian pusat dan pemerintah daerah untuk memastikan agar mitigasi risiko berjalan sesuai perencanaan.
“Paket kebijakan ekonomi harus diprioritaskan bagi pelaku ekonomi riil, terutama sektor informal yang telah terbukti selalu lolos dan bertahan dari jeratan resesi,” ujar Heri kepada KedaiPena.Com, Minggu, (22/12/2019).
Heri melanjutkan, dengan angka defisit APBN yang terukur, akan dapat dimanfaatkan untuk melebarkan desisit anggaran. Pelebaran ini, kata dia, ditujukan untuk menggairahkan daya beli masyarakat agar akselerasi ekonomi dapat tercapai.
“Ketika kondisi ekonomi sudah membaik maka pelebaran defisit tersebut dapat ditutup kembali,” papar Heri.
Heri melanjutkan, indikasi perlemahan konsumsi tentunya akan menjadi masalah bagi pertumbuhan ekonomi. Menjaga daya beli masyarakat jelas sekali urgensinya dan tidak bisa ditawar.
“Kebijakan fiskal yang ekspansif dan terukur bisa menjadi solusi dalam upaya menjaga daya beli,” tutur Politikus Partai Gerindra ini.
Sementara itu, kata Heri, dari sisi penerimaan keuangan, pemerintah termasuk Kementerian Keuangan perlu terus memperluas basis pajak sebagai tulang punggung penerimaan APBN.
“Melihat penerimaan pajak Per Januari-Oktober 2019 yang baru 65,7% dari target menjadi tanda belum membaiknya kinerja sektor pajak. Pemerintah harus serius memburu wajib pajak kelas kakap. Jangan cuma mengejar wajib pajak yang selama ini patuh,” tegas Heri.
Heri menegaskan, tindaklanjuti data-data wajib pajak kelas kakap yang tidak ikut tax amnesty yang diklaim sudah dipegang pemerintah.
“Jika itu tidak dilakukan, maka kuatirnya membuat meradang deposan dan mengganggu likuiditas yang selama ini sudah sangat ketat. Ke depan ini perlu perhatian serius dan konsisten. Jangan bikin kebijakan tanpa kajian yang holistik,” ungkap Heri.
Laporan: Muhammad Hafidh