KedaiPena.Com-Pemerintah diminta terus dapat menjaga daya beli masyarakat guna mencegah dampak terlalu dalam ancaman resesi ekonomi pada tahun 2023. Hal tersebut disampaikan Guru Besar Institut Pertanian Bogor atau IPB Hermanto Siregar.
Hermanto begitu ia disapa menyampaikan hal tersebut merespons ancaman resesi ekonomi di tahun 2023 yang disampaikan oleh menteri kabinet hingga Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
“Pemerintah harus menjaga daya beli masyarakat,” kata Hermanto, Kamis,(27/10/2022).
Hermanto menyarankan, pemerintah juga melakukan efisiensi dalam melakukan belanja. Hermanto mengusulkan pemerintah tak membeli kendaraan kendaraan listrik untuk operasional pemerintah pusat dan daerah.
“Lakukan efisiensi dalam belanja pemerintah (tidak perlu beli kendaraan dinas/operasional listrik dll) agar tersedia anggaran untuk perlindungan sosial (BLT, subsidi upah, dll),” beber Hermanto.
Hermanto menambahkan, pemerintah sedianya dapat kembali menurunkan tarif PPn dan pajak lainnya agar perusahaan-perusahaan pada karya tak melakukan PHK kepada karyawannya.
“Kalau perlu, turunkan lagi tarif PPn atau pajak lainnya untuk perusahaan-perusahaan yang padat karya agar mereka tidak merumahkan atau tidak mem-PHK pekerjanya,” jelas Hermanto.
Selain itu, lanjut Hermanto, secara sektoral pemerintah juga perlu mendorong pertumbuhan pertanian dan agro industri. Bagi Hermanto kedua sektor ini akan menyediakan lapangan kerja luas dan menghasilkan nilai tambah signifikan.
“Karena kedua sektor ini menyediakan kesempatan kerja luas dan menghasilkan nilai tambah yang signifikan,” ungkap Hermanto.
Hermanto sendiri berharap, agar di tahun 2023 nanti resesi ekonomi tidak sampai terjadi. Namun, ia mengaku, kemungkinan di tahun 2023 pertumbuhan ekonomi global akan melambat.
“Ekonomi Indonesia pasti terpengaruh melalui turunnya ekspor dan investasi yang berasal dari negara-negara yang mengalami pelambatan pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi RI kemungkinan melambat namun tidak sampai resesi,” pungkas Hermanto.
Laporan: Tim Kedai Pena