KedaiPena.Com – Statqo Analytics merilis hasil analisis hasil digital terkait dampak pandemik Covid-19 di tanah air per 30 Maret 2020. Dalam hasil analisisnya tersebut Statqo memaparkan sejumlah isu hingga tren yang menjadi pembahasan masyarakat di sosial media.
Dalam analisisnya tersebut Statqo Analytics mengungkapkan sejumlah respon sentimen negatif masyarakat terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penanganan Covid-19 negatif. Hasilnya sentimen masyarakat terhadap Presiden Jokowi cukup tinggi.
“Hasilnya mencapai 59% pada pemberitaan dan diskusi daring di media sosial,” ungkap Marketing Statqo Analytic Adzkia Arif kepada wartawan, Selasa, (31/3/2020).
Tidak hanya itu, lanjut dia, pembahasan yang ramai lainya ialah terkait pemberlakukan karantina wilayah (lockdown) dalam penanganan Covid-19. Berbeda dengan keinginan pekan sebelumnya.
“Sentimen itu berubah selama beberapa hari terakhir, di mana masyarakat dan media massa mulai bergerak ke arah netral, di mana masyarakat mulai cenderung mendukung lockdown,” ungkap Adzkia Arif mengutip hasil analisisnya tersebut.
Statqo Analytics juga mencatat beberapa isu lain imbas penyebaran virus SARS-CoV-2 di Tanah Air. Ketersediaan sembako dan pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Untuk sembako, masyarakat kian sangsi stok kebutuhan primer ini tercukupi. Sentimen sebaliknya (positif) pun cenderung turun. Padahal, cukup baik hingga pekan ketiga Maret 2020,” tegas Adzkia.
“Selain itu, terdapat lonjakan yang sangat signifikan pada keyword PHK di hampir semua lini masa. Seperti media sosial dan situs berita online. Hal ini menunjukkan, bahwa gejala peningkatan angka PHK sudah mulai dirasakan oleh masyarakat dan perlu segera direspons,” tutur dia menyampaikan hasil analisis lainya.
Diketahui, dalam menyusun risetnya, Statqo Analytics menganalisisnya dari data lalu lintas situs web ataupun aplikasi digital.
Menggunakan pendekatan similarweb. Instrumen yang dikaji mencakup crawling, data publik, rekan eksternal, serta data panel terkait tren.
Meski demikian, Statqo Analytics menegaskan, tak mencerminkan angka pasti dari lalu lintas situs web atau aplikasi tersebut.
Namun, prediksi pembelajaran mesin (machine learning) dan algoritma dengan teknik Bayesian.
Laporan: Muhammad Hafidh