KediPena.Com – Politikus Gerindra, Nizar Zahro meminta, agar Pemerintah tidak meneruskan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang sedang digarap oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Pria asal Jawa Timur ini mengungkapkan potensi gagal bayar kepada China Development Bank (CDB) di Proyek Strategis Nasional ini sangatlah besar, bilamana diteruskan pengerjaannya.
“Saya sudah kasih peringatan kepada Pemerintah ini jangan diteruskan. Karena kalau diteruskan kita gak bakal bisa bayar Rp64 triliun selama 20 tahun dengan bunga 4 persen,” jelas dia kepada wartawan, di Jakarta, Minggu (12/9).
Nizar melanjutkan besaran ongkos kereta cepat Jakarta-Bandung yang diperkirakan Rp200-300 ribu tidak akan membuat laku moda transportasi ini. Nizar menegaskan, masyarakat akan jauh lebih memilih untuk menggunakan bus atau armada transportasi lain.
“Siapa yang mau naik. Naik bis apa gojek saja sekarang ada ini. Orang ini kan inginnya murah. Siapa yang mau ikut itu. Tapi kalau pemerintah ngotot silahkan. Kita tidak ingin menghambat,” beber dia.
“Tapi perlu dicatat sama masyarakat. Bila mana nantinya pemerintah gagal bayar maka ini merupakan satu kebijakan yang salah,” tandas Anggota Komisi V DPR RI ini.
Untuk diketahui, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung digarap oleh PTPN III bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) membentuk perusahaan patungan bernama PSBI atau PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia.
Selanjutnyaya PSBI dan China Railway International membentuk PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang dimana semua biaya proyek kereta cepat akan di tanggung oleh CDB sebesar 75 persen dari kebutuhan proyek yang mencapai US$ 5,9 miliar. Sisanya 25 persen akan didanai dari modal perusahaan konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC).
Laporan: Muhammad Hafidh