KedaiPena.Com – Partai Gerindra menilai kebijakan Holding BUMN di sektor migas yang baru-baru ini dilakukan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno merupakan upaya pemerintah untuk mencari utang yang lebih besar.
Demikian dikatakan oleh, anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI Muhammad Haekal saat memberikan tanggapanya soal holdingisasi di sektor migas ini.
“Holding ini kan digunakan untuk mengutang lebih besar. Kita pun fraksi Gerindra tidak melihat urgensinya untuk holding,” ungkap Haekal saat diwawancara oleh wartawan, Kamis (15/2/2018).
Haekal juga menuturkan kebijakan holding di sektor migas ini merupakan bagian rencana dari pemerintah untuk melakukan pembangunan di sektor infrastruktur. Namun, sudah tidak bisa menggunakan APBN.
“Karena holding ini kan untuk pembesaran neraca. Ini kan mimpi-mimpi pembangunan rezim saat ini yang tidak kuat untuk menggunakan APBN lalu dilimpahkan ke BUMN. BUMN ini kan punya kapasitas leverage untuk berutang,” beber Haikal
“Dan mereka holding agar bisa berhutang lebih besar dan menggarap proyek lebih banyak. Secara hukum mereka memang bisa melakukan itu tapi secara politis kita ga setuju,” tandas Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini.
Laporan: Muhammad Hafidh