KedaiPena.Com – Langkah Kementerian ESDM yang tak merealisasikan kebijakan penambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di tahun 2022 ini mendapatkan kritikan dari Wakil Rakyat di Senayan.
Kritik itu disampaikan Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif di Gedung Parlemen Senayan Jakarta, Rabu, (24/8/2022).
Menurut Mukhtarudin, padahal berdasarkan hasil Rapat pada 13 April 2022 lalu, Komisi VII DPR RI dan Kementerian ESDM telah bersepakat untuk menambah alokasi kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite sebesar 5 juta kilo liter (KL) menjadi 28 juta KL untuk tahun ini bagi masyarakat kurang mampu.
“Nah terkait masalah BBM kita, rasanya dulu kita sudah memutuskan saat Raker di sini kita menambah kuota untuk pertalite itu kita menambah 5 juta menjadi 28 juta KL. Kemudian untuk solar dari 14,9 juta KL menjadi ke-17,9 KL. Tapi ternyata hari ini Solar masih di 14,9 KL dan pertalite masih di 23 juta KL sekian,” tegas Mukhtarudin.
Dengan perkembangan dinamika ketersediaan BBM saat ini Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini pun khawatir kuota tersebut bisa jebol di tahun ini.
Oleh karena itu, Mukhtarudin mengatakan,keputusan Rapat terkait penambahan kuota BBM itu sangat mengikat antara DPR RI dan pemerintah.
“Tapi kenapa pemerintah tidak realisasikannya. Tolong pak Menteri berikan penjelasan kenapa keputusan Rapat kita bersama tidak direalisasikan. Kalau bicara tata tertib ini bisa panjang urusannya,” pungkas Mukhtarudin.
Laporan: Muhammad Lutfi