KedaiPena.Com – Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan, I Ketut Diamirta, menyatakan antimikroba bak “pisau bermata dua”. Selain bermanfaat bagi kesehatan manusia serta kesejahteraan hewan, juga bisa memicu munculnya bakteri yang tahan terhadap antimikroba.
“Harus kita sadari, ancaman resistensi antimikroba juga merupakan ancaman serius bagi keberlangsungan ketahanan pangan, khususnya bagi pembangunan di sektor peternakan dan kesehatan hewan,” ujarnya di kantornya, Jakarta, Kamis (8/11).
Apalagi, berdasarkan laporan berbagai negara, terjadi peningkatan laju resistensi dalam beberapa dekade terakhir. Sementara, penemuan dan pengembangan antibiotik (antimikroba) baru sangat lambat.
Alhasil, para ahli di dunia memprediksi antimicrobial resistance (AMR) menjadi pembunuh nomor satu di dunia pada 2050 dengan tingkat kematian 10 juta jiwa per tahun dan kejadian tertinggi terjadi di Asia. “Jika masyarakat global tidak melakukan sesuatu dalam mengendalikan laju resistensi ini,” tegasnya.
Ketut menambahkan, bahaya AMR berkaitan erat dengan perilaku pencegahan dan pengobatan serta sistem keamanan produksi pangan dan lingkungan. Karenanya, perlu pendekatan “One Health” yang melibatkan sektor kesehatan, pertanian, termasuk peternakan dan kesehatan hewan, dan lingkungan.
Penanganannya pun membutuhkan pendekatan multidimensi, multifaktor, dan multi-stakeholder. Untuk itu, Kementan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian LHK, KKP, dan Kementerian Pertahanan dalam penyusunan Rencana Aksi Nasional Penanggulangan AMR.
“Ini bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi kompleksitas dalam mengendalikan masalah resistensi antimikroba,” ungkapnya. Pemerintah juga melarang penggunaan antibiotik sebagai pemacu pertumbuhan (growth promoter) per 1 Januari 2018 sesuai Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 jo Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009.
Selain itu, Kementan memulai surveilans AMR di Jawa Barat, Banten, dan Jabodetabek, termasuk melakukan pilot survei penggunaan antimikroba di Jabar, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan pada 360 peternak ayam dan daging.