KedaiPena.com – Langkah nyata dan dilakukan secara bersama-sama, dinyatakan harus dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia, untuk memastikan tidak ada penjajahan modern pada masyarakat Indonesia. Serta, memastikan bahwa masyarakat Indonesia dapat hidup sesuai dengan cita-cita negara ini sesuai amanah yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Ketua Dewan Majelis Syuro, Partai Ummat, Prof Amien Rais menyatakan saat mengamati gerakan rezim dan oligarki, disimpulkan bahwa rezim Jokowi sangat skillful dalam mengelabui masyarakat.
“Rezim ini seolah-olah membuat terobosan yang menjamin masa depan masyarakat Indonesia lebih cerah, lebih berdaulat dan lebih merdeka, sesuai arahan mukadimah dan butir-butir UUD,” kata Prof Amien dalam acara bertema Pemakzulan Jokowi, ditulis Sabtu (19/8/2023).
Faktanya, masyarakat Indonesia semakin menderita, kehidupan semakin keras terutama untuk masyarakat bawah, stunting juga semakin tinggi, buruh tak punya harapan masa depan, dan ketimpangan sosial yang semakin melebar.
“Langkah Petisi 100 untuk mengedepankan kedaulatan rakyat, sudah tepat. Jadi tidak menunggu hingga 2024, sebelum kerusakan meluas, sudah harus turun,” ucapnya.
Prof Amien mengemukakan hampir mustahil untuk berharap pada DPR, dimana kondisi saat ini adalah state captured by corruption, yaitu negara dipegang oleh oligarki.
“Ya sesungguhnya pemerintahan, parlemen, DPR, MPR, lembaga tinggi negara, semuanya sudah di-captured oleh oligarki. Jalan satu-satunya hanya people power. Memang tidak gampang, dimana DNA rakyat Indonesia ini, sudah menurunkan DNA rakyat terjajah,” ucapnya lagi.
Ia menyatakan cara satu-satunya adalah mendorong moral courage, keberanian moral untuk membangun keberanian, mengatasi ketakutan untuk merubah situasi bangsa ini.
“Ingat, kita berjuang untuk Allah SWT, bukan untuk kursi atau kekuasaan. Meletakkan diri kita sepenuhnya di tangan Allah,” kata Prof Amien selanjutnya.
Prof Amien juga mengingatkan bahwa Indonesia ini adalah bangsa pejuang, dari Sabang hingga Merauke.
“Moyang kita pejuang, harimau. Tapi kenapa kita sekarang seperti kelinci. Tidak tahu salahnya dimana. Ini harus diubah. Mulai dari kita-kita, bergabung, untuk memastikan tidak ada lagi penjajahan di Indonesia, dalam bidang apa pun,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa