KedaiPena.Com – Memang ada dalam angan-angan Panglima TNI untuk menjadikan pulau-pulau terluar sebagai pangkalan militer, termasuk Natuna. Ini dimaksudkan sebagai solusi dukungan militer yang cepat dan kuat, jika terjadi ada serangan.
Demikian disampaikan anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya kepada KedaiPena.Com, MInggu (27/3).
“Pemanfaatan pulau-pulau terluar sebagai pangkalan muncul, karena kita tidak punya rencana untuk punya kapal induk,” tegas dia.
Soal biaya pembangunan, Tantowi mengatakan, belum pernah dibahas nominalnya. Meski, Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq mengatakan biayanya sekitar Rp1,3 triliun dan diambil dari APBN.
Tantowi kemudian mengatakan, sebenarnya perlu pembahasan yang lebih komprehensif untuk mengkonkretkan wacana ini. Namun, untuk menjaga negar kepulauan seperti Indonesia, dengan garis pantai yang begitu panjang, ia lebih condong agar Indonesia punya kapal induk.
“Punya kapal induk juga bukan ide yang buruk. Efek deterennya lebih besar. Meski demikian belum tahu juga berapa biaya pembuatannya. Tapi, semua tergantung kebutuhan kita seperti apa ukuran dan perlengkapannya,” sambungnya.
Apalagi, dengan kapal induk, maka akan selaras dengan konsep Poros Maritim yang didengungkan Presiden Jokowi. Kapal induk juga lebih ‘mobile’ ketimbang menjadikan pulau terluar sebagai pangkalan militer.
“Untuk menghindari konflik di Laut Natuna, Ambalat dan daerah lain, patroli kita harus lebih banyak. Apapun pilihannya, kita akan mendorong semoga niat tersebut semoga cepat jadi nyata,” tandasnya.
(Prw)