Artikel ini ditulis oleh Ahmad Khozinudin, Sastrawan Politik.
PKS akhirnya mengubah keputusannya mengusung Sohibul Iman sebagai Cagub Pilkada Jakarta. PKS, justru menempatkan Anies Baswedan sebagai Cagub, sementara Sohibul Iman, Mantan Presiden PKS, hanya menduduki posisi Cawagub.
AMAN, Anies – Sohibul Iman, begitu Akronimnya. Taglinenya ‘Jakarta Aman’. Agak ngeri-ngeri sedap akronimnya, karena bisa saja AMAN akan bernasib seperti AMIN (Anies – Cak Imin), kalah dalam kontestasi.
Sebagaimana diketahui, syarat untuk maju kontestasi itu ada empat, yaitu:
Pertama, kendaraan politik. Baik parpol, maupun gabungan partai politik. Tanpa parpol, siapapun tak akan bisa nyapres atau nyagub.
Kedua, elektabilitas, kapasitas dan integritas. Ini hanya syarat pemanis, untuk melegitimasi kemenangan.
Ketiga, dukungan isitas (duit), baik untuk biaya politik dan untuk money politik. Tanpa duit, siapapun tidak akan bisa nyapres atau nyagub, baik dari kantong sendiri maupun ngutang (seperti Anies saat Pilgub Jakarta bersama Sandiaga Uno). Syarat ketiga ini syarat mutlak untuk menang.
Keempat, dukungan otoritas. Kekuasaan bisa membuat keputusan, siapa yang menang siapa yang kalah. Jangan harap menang, jika tanpa dukungan atau bahkan berseberangan dengan kekuasaan.
Dari 4 syarat diatas, pasangan AMAN belum punya, kecuali syarat nomor dua yang bersandar pada sosok Anies. Sohibul Iman tidak populer, tak memiliki elektabilitas, bahkan masih dibawah Mardani Ali Sera.
Syarat pertama, PKS belum bisa sendiri mengusung pasangan AMAN. Itu artinya, PKS belum aman dengan modal 18 kursi, PKS masih butuh 4 kursi lagi. Artinya, PKS harus mencari mitra koalisi, yang tentunya dapat mempengaruhi formula Paslon yang diusung.
Syarat ketiga dan keempat adalah syarat mutlak untuk menang. Pada Pilpres 2024, pasangan AMIN tak memenuhi syarat 3 dan 4 ini (kalah bandar dan kalah dukungan kekuasan), karena beroposisi dengan kekuasaan Jokowi melawan Prabowo Gibran.
Jika PKS yang mengusung AMAN dalam Pilkada Jakarta 2024 ini juga mengadopsi pola lama, tak punya cuan besar dan tak didukung otoritas kekuasan, bisa dipastikan Paslon AMAN akan bernasib sama seperti AMIN. Yakni, kalah karena tak memenuhi syarat. Sebab, syarat utama untuk menang dalam sistem demokrasi adalah cuan dan dukungan kekuasaan.
[***]