KedaiPena.Com – Sensor modis Satelit Terra dan Aqua mendeteksi 15 titik api (hotspot) di empat kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, Senin (23/10). Jumlah tersebut berkurang dibanding sehari sebelumnya yang mencapai 23 hotspot.
“Hingga sore ini, (hotspot) sudah berkurang. Untuk Aceh Barat saja, hanya tersisa 15 titik api,” ujar prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Meulaboh, Angga Yudha, saat dihubungi di Nagan Raya, Aceh, Senin.
Pada Minggu (22/10), pukul 22.00, terdeteksi 45 hotspot. Rinciannya, 23 di Kabupaten Aceh Barat dan 22 di Kabupaten Nagan Raya. Berkurangnya titik api di Aceh Barat berdasarkan pemantauan terakhir sejak pukul 07.00-17.00.
Angga menjelaskan, sebaran titik api di Aceh Barat ditemukan di Kecamatan Arongan Lambalek satu titik, di Kecamatan Johan Pahlawan delapan titik, di Kecamatan Kaway XVI dua titik, dan di wilayah Kecamatan Samatiga tiga titik.
Semua titik api yang terdeteksi satelit merupakan lokasi yang tingkat kepercayaan tinggi terkait aktivitas kebakaran hutan, lahan tidur, maupun perkebunan pada kawasan tertentu.
Strategi Pemadaman
Pemkab Aceh Barat bersama unsur terkait, seperti Polri dan TNI, sudah menyusun strategi penanganan dan pencegahan potensi meluasnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya, menyusul pembakaran di lahan-lahan gambut.
“Kiat yang bisa kita lakukan memantau dan memadamkan api secara manual bersama pihak-pihak terkait. Sebab, prasarana kita tidak tersedia dan mencukupi untuk mengakses lokasi titik api pada hutan dan lahan yang terbakar,” kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Edison.
Akses jalan menuju lokasi karhutla pun tak bisa diakses mobil pemadam. Demikian pul dengan ketidaksediaan air di kawasan-kawasan karhutla dalam beberapa hari terakhir.
“Sebab itu kita, akan mendatangkan dua unit mobil tangki air dari BPBA untuk mendukung pemadaman karhutla di Aceh Barat,” jelasnya.
Kata Edison, mobil tersebut pernah dibawa ke Aceh Barat kala kejadian karhutla, sekitar tiga bulan lalu. “Setelah penanganan selesai, ditarik lagi ke provinsi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepolisian Aceh Barat masih mendalami karhutla dengan memeriksa lima saksi. “Kalau memang yang kita periksa ini mengarah dia (saksi) kepada pelaku, maka bisa ditetapkan sebagai tersangka,” urai Kasat Reskrim Polres Aceh Barat, AKP Fitriadi.
“Kemudian, nanti untuk membuktikan, apakah itu dibakar atau bagaimana, kemudian juga terkait dengan lokasi lahan yang dibakar, itu membutuhkan keterangan saksi ahli dari Dinas Kehutanan maupun Dinas Perkebunan,” tutup dia.