KedaiPena.Com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan membantu 70 rumah masyarakat yang rusak akibat banjir beberapa yang terjadi di Kota Serang dan Kabupaten Serang beberapa waktu lalu. Asisten Daerah I Provinsi Banten, Septo Kenaldi mengatakan, akan membantu membangun kembali rumah masyarakat kota Serang sebanyak 40 unit dan Kabupaten Serang 30 unit.
“Untuk tahap rehabilitasi darurat diputuskan Provinsi membantu 70 rumah, gempa, yang ada di Perkim (DPRKP Provinsi Banten),” ucap Septo seusai menghadiri rapat koordinasi yang diselenggarakan DPRD Provinsi Banten terkait bencana banjir yang berada diwilayah Kabupaten Kota yang terdampak, kemarin.
Ia juga menyampaikan, rumah yang akan dibangun oleh Pemprov Banten dengan ukuran 6×6 meter. Ia menerangkan, rumah tersebut akan dibangun pada tahun ini dan tidak boleh digarap di sekitaran bantaran sungai serta tidak sedang bersengketa.
“Hanya di lapangan yang terkendali adalah status tanah, karena kalau status tanah itu masuk spadan kali atau aliran sungai yang 10-15 meter mungkin nanti akan ada pertimbangan dari kota untuk merelokasi di tanah yang aman,” katanya.
Selain itu, ia mengungkapan, Pemprov Banten akan melanjutkan pembangunan kanal yang ada di kawasan Banten Lama.
“Berdasarkan kewenangan itu kita akan teruskan membangun kanal di Banten Lama,” imbuhnya.
Ia melanjutkan, terkait detailed engineering design (DED) saat ini Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC3) tengah disusun, dan nanti akan dilakukan uji publik sehingga diharapkan dapat menjadi mengendalikan banjir.
“Kemudian secara konprehensif berdasarkan kewenangan juga kita mengusulkan pengerukan dipelabuhan karangantu, karena kebetulan itu wewenang balai besar,” jelasanya.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten, Fahmi Hakim mengatakan, dalam rakor tersebut terdapat beberapa langkah strategis yang akan dilakukan mengenai penangan banjir.
Salah satu diantaranya, kata dia, dengan melakukan normalisasi sungai Cibanten dan normalisasi yang ke arah sungai rawa danau, serta membuat early warning sistem di Bendungan Sindangheula.
“Akan dibikin ealry warning sistem di Bendungan Sindangheula sehingga jika terjadi luapan besar air, dia akan menjadi bagian yang menyampaikan bahwa ini akan terjadi banjir, early warning sistem ini masyarakat tahu bahwa ini akan banjir,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, Provinsi Banten hadir pasca banjir dengan memberikan 50-70 rumah terkait pasca bencana banjir, namun ia juga meminta pembangunan tersebut tidak boleh di bantaran sungai.
“Ini agar masyarakat dijamin bahwa ketika rumahnya terbawa hanyut akan di bangun, namun pembangunannya itu hanya tidak boleh di bantaran kali sehingga menyebabkan banjir,” katanya.
Tidak hanya itu, ia menuturkan, dari hasil rakor tersebut akan di sampaikan kepada Kementerian PUPR dan Komisi V DPR RI.
“Hasil hari ini dan ini akan kami segera buat rekom untuk diajukan kementerian PUPR, Komisi V DPR RI untuk menjadi bahan langkah-langkah strategis penguatan anggaran untuk melakukan kegiatan konsolidasi banjir yang ada di Cibanten,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi