KedaiPena.com – Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (DPW ALFI) Jakarta meminta agar adanya peninjauan ulang pemberlakuan tarif Tol Cibitung-Cilincing. Dinyatakan, tarif yang diberlakukan terlalu mahal, bertentangan dengan target pembangunan ruas tol Cibitung-Cilincing.
Ketua DPW ALFI Jakarta Adil Karim menyatakan bahwa tarif yang tinggi menghambat tujuan utama pembangunan tol sepanjang 34 kilometer tersebut, yaitu memperlancar distribusi logistik antara kawasan industri di Cibitung dan Pelabuhan Tanjung Priok.
“Tarif yang tinggi mendorong para pelaku logistik memilih jalur Tol Cikampek-Priok yang lebih murah. Ini menjadi bertolak belakang dengan tujuan awal pembangunan Tol Cibitung-Cilincing,” kata Adil dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Ia menyatakan, dengan tidak beralihnya kendaraan logistik ke ruas Tol Cibitung-Cilincing, kemacetan di Tol Cikampek juga tidak terurai sehingga fungsi tol baru tersebut tidak maksimal. Oleh sebab itu, ia meminta pemerintah mengingat kembali prinsip utama keberadaan tol, yakni mempermudah akses logistik dari pelabuhan ke kawasan industri atau sebaliknya.
“Tol ini justru menjadi beban baru bagi pelaku usaha logistik, dengan tarif yang demikian tinggi. Coba bayangkan, untuk kendaraan golongan II dan III , misalnya, tarif jalan tol sepanjang 34 kilometer itu mencapai Rp102.500. Sementara itu, untuk kendaraan golongan III di JORR 1 yang sepanjang 66 kilometer hanya Rp25.000. Ini sangat timpang,” ujarnya.
Ia mengatakan dengan tarif yang tinggi maka biaya operasional perusahaan logistik tetap tinggi.
“Padahal, saat ini kita semua berkomitmen untuk menekan biaya logistik di semua lini,” ujarnya lagi.
ALFI pun menilai bahwa fungsi jalan tol untuk mengurangi waktu tempuh dan biaya distribusi barang belum tercapai. Untuk itu, ALFI mengharapkan pemerintah dan pengelola tol untuk segera membuka dialog dengan pelaku logistik.
“Penyesuaian tarif penting, agar keberadaan tol ini benar-benar memberikan manfaat optimal bagi sektor logistik nasional,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa