KedaiPena.Com- Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dinilai sudah memiliki perhitungan yang matang dalam mengambil keputusan politik khususnya terkait dengan dukungan untuk tidak melakukan revisi UU nomor 7 tahun 2017 terkait pemilu.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Rumah Politik Indonesia Fernando EMAS saat menyoroti langkah Nasdem yang sebelumnya mendukung dilakukanya revisi UU pemilu.
“Itu juga bagian dari dinamika politik di Senayan,” kata Fernando, Senin, (8/2/2021).
Tidak hanya itu, Fernando Emas juga menilai,fraksi pendukung pilkada digelar 2024 dalam hal ini tidak pro revisi UU Pemilu juga berhasil meyakinkan Nasdem.
“Bahwa pilkada tahun 2022 dan 2023 lebih baik dilakukan secara serempak di tahun 2024,” papar Fernando.
Selain itu, kata Fernando, Nasdem pasti juga sudah melakukan kajian untuk kepentingan kader-kader partai yang akan habis masa jabatannya pada tahun 2022 dan 2023.
“Tentu sangat dipertimbangkan peluang kadernya yang habis masa jabatan 2022 dan 2023 untuk memenangkan kontestasi pada pilkada 2024,” papar Fernando.
Terkait dengan kabar ancaman reshuffle kabinet Menteri dari Nasdem lantaran mendukung RUU pemilu, Fernando mengamini, lantaran mendapatkan ancaman akan dikeluarkan dari Kabinet Indonesia Kerja Jilid II.
Kabar tersebut sedianya sudah dibantah oleh Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago jika ancaman reshuffle menjadi alasanya pihaknya tidak mendukung RUU Pemilu.
“Apalagi beberapa hari terakhir sudah sudah ada wacana akan dilakukan reshuffle kedua dan ada nama kader Nasdem yang disebut turut dalam reshuffle,” tegas Fernando.
Laporan: Sulistyawan