KedaiPena.Com – Tokoh Nasional Rizal Ramli mengungkapkan, bahwa pemimpin pergerakan Indonesia seperti HOS Tjokroaminoto, Ir Soekarno, Mohammad Hatta, Mohammad Natsir, Ali Sostro hinggga Sutan Syahrir rajin membaca.
“Agus Salim dan banyak lain bahkan otodidak. Karakter mereka kuat karena ditempa perjuangan yang panjang dan sense of mission yang kuat,” kata RR dalam akun Twitter-nya, Jumat, (10/7/2020).
Pemimpin2 pergerakan Indonesia spt Tjokroaminoto, Sukarno, Hatta, Natsir. Ali Sostro, Syahrir dkk rajin membaca belajar pengalaman dari seluruh dunia, Agus Salim dan banyak lain bahkan otodidak. Karakter mereka kuat krn ditempa perjuangan yg panjang dan sense of mission yg kuat.
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) July 9, 2020
Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman ini, mencontohkan ketika Presiden pertama RI Soekarno dipenjara di Banceui, dia menulis surat kepada Gubernur Jenderal supdaya dipindahkan ke penjara Sukamiskin.
Ketika Sukarno dipenjara di Banceui, dia menulis surat kpd Gubernur Jendral spy dipindahkan ke penjara Sukamiskin, penjara khusus utk Belanda, hanya krn disitu banyak buku & perpustakaan.BK, insinyur yg banyak baca. Ketika dibuang ke Ende, Flores, makin banyak yg dibaca
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) July 9, 2020
“Di situ penjara khusus untuk Belanda, karena di situ banyak buku dan perpustakaan. BK, insinyur yang banyak baca ketika dibuang ke Ende, Flores, makin banyak yang dibaca,” papar RR.
Tweet RR ini sendiri mendapatkan respon dari Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid. Mengutip pernyataan Soekarno, Hidayat meminta untuk tidak melupakan sejarah atau jasmerah.
Betul Bang. Itulah mengapa Bung Karno tegaskan : #JASMERAH (Jangan Sekali-kali Melupakan SejaRAH)! Tapi #JASHIJAU (JAngan Se-kali2 HIlangkan JAsa Ulama) jugalah. Krn pemimpin pergerakan Indonesia banyak jg Ulamanya ; KH Hasyim Asy’ariy, Ki Bagus Hadikusumo, KH Kahar Mudzakir dll. https://t.co/kanInGafu8
— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) July 10, 2020
“Betul Bang. Itulah mengapa Bung Karno tegaskan #Jasmerah (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejaran). Tapi #Jashijau (Jangan Sekali-sekali Hilangkan Jasa Ulama) jugalah. Karena pemimpin pergerakan Indonesia banyak juga ulamanya seperti KH Hasyim Asyari, Ki Bagus Hadikusumo, KH Kahar Mudzakir dan lain-lain,” kata Hidayat dalam akun Twitter pribadi miliknya.
Laporan: Muhammad Lutfi