KedaiPena.Com – Aktivitis Anti Korupsi Suhendar menyayangkan sikap Dinas Pekerjaan Umum (DPU) kota Tangerang Selatan (Tangsel) atas tidaknya berfungsinya alat Automatic Water Level Recorder (AWLR) saat terjadi banjir besar beberapa waktu lalu.
“Pengadaan alat AWLR, perlu didalami terkait riwayat dan penggunaannya,” kata Suhendar, saat dikonfirmasi, Senin, (13/01/2020)
Suhendar mengatakan tidak berfungsinya AWLR harus dapat menjadi momentum apakah benar keberadaan alat tersebut berguna sebagai kebutuhan dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Atau justru semangatnya semata-mata hanya untuk proyek, pengadaan AWLR itu sendiri, yang bertujuan hanya cari untung pihak-pihak tertentu,” papar Suhendar.
“Sebab jika hakikatnya untuk pelayanan kepda masyarakat maka seharusnya digunakan secara maksimal, berfungsi dengan baik dan terjaga,” sambung Suhendar.
Oleh karena itu, kata dia, Kepala Dinas DPU harus bisa menjelaskan kepada publik atau masyarakat, berapa alokasi anggaran pengadaan AWLR, bentuk dan titiknya dimana serta kondisinya saat ini bagaimana.
“Agar masyarakat bisa ikut membantu menjaganya, karena itu dari uang rakyat maka harus bermanfaat untuk masyarakat,” jelas Suhendar.
Suhendar juga mengetahui bahwa beberapa alat AWLR justru tidak berfungsi karena tidak adanya kuota dan tak terdapatnya ruang kontrol (command center).
Dirinya pun menuding pengadaan alat tersebut tidak menggunakan perencanaan yang matang, sehingga mengakibatkan uang rakyat menjadi sia-sia.
“Tidak ada kuota dan tidak ada ruang kontrol Artinya ini menunjukan memang sejak semula, pembelian AWLR bukan lahir dari perencanaan yang matang untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Melainkan bisa jadi semata-mata untuk proyek pengadaan yang bertujuan cari untung pihak-pihak tertentu,” tutur Suhendar.
Suhendar mengaku aneh ketika pembelian AWRL itu tidak diikuti dengan adanya sistem atau sumber daya seperti ruang kontrol untuk perawatan, pengawasan, perekaman dan penelitian data dari AWRL.
“Jadi sebenarnya untuk apa pembelian alat itu. Jika begini akhirnya, lebih baik anggaranya digunakan untuk hal lain yang lebih dibutuhkan masyarakat,” tandas Suhendar.
Sebelumnya, Kepala DPU Kota Tangsel Aries Kurniawan berkilah bahwa tidak berfungsinya AWLR digunakan sebagai pengerukan sungai dan tidak dalam porsi memberikan peringatan dini terhadap banjir.
Laporan: Sulistyawan