KedaiPena.Com – Gabungan aktivis mahasiswa asal Sumatera Utara di Jakarta mengecam keras terjadinya penganiayaan aparat TNI AU kepada masyarakat dan wartawan dalam demo Masyarakat Sari Rejo di Medan yang terjadi Senin (15/8) kemarin.
Dalam pernyataannya, sejumlah aktifis itu mendesak Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo agar mundur dari jabatannya, jika tidak dapat menyelesaikan kasus tersebut.
“Kami dengan tegas mendesak Panglima TNI Gatot Nurmantyo mundur dari jabatannya jika tidak dapat menyelesaikan kasus penganiayaan tersebut,†ujar juru bicara para aktifis, Ahmad Riduan Hasibuan dalam keterangan pers di Bakoel Koffie, Cikini Jakarta, Kamis (18/8).
Bendahara Umum PB PMII ini mengatakan, kekejaman yang dilakukan kepada masyarakat Indonesia baik fisik dan non fisik cukuplah hanya dilakukan kaum penjajah. Oleh karena itu, terjadinya tindakan kekerasan baik kepada masyarakat dan wartawan, menunjukkan tidak dilakukannya revolusi mental di tubuh TNI.
“Fungsi TNI menegakkan kedaulatan Negara. Negara akan berdaulat jika rakyat hidup dalam rasa aman dan merasakan keadilan,†pungkas Riduan.
Riduan meminta proses hukum dijalankan dengan berpihak kepada rakyat. POM AU, lanjutnya diminta memberikan hukuman yang berkeadilan kepada anggotanya dan mencopot anggotanya yang terbukti melakukan kesalahan.
“Mahasiwa juga melihat kealfaan kepolisian daerah sumatera utara  dalam bertugas sesuai tupoksinya dan meminta Kapolda Sumatera Utara mundur jika tidak mampu,†ungkapnya.
Sementara itu, aktifis lainnya, ketua umum PP HIMMAH, Aminullah siagian menambahkan, Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi dan Walikota Medan Dzulmi Eldin diminta tidak tinggal diam dan merespon kasus tersebut. Sebagai kepala daerah, seharusnya kedua tokoh tersebut harus pro kepada masyarakat.
“Pemerintah kok tidak pro rakyat ? Atau takut dengan pengusaha,†kata Aminullah.
Diketahui, selain kedua aktifis tersebut, sejumlah aktivis yang berkumpul dalam pertemuan tersebut yakni, Ketua DPP IMM Kahfi Romula Siregar, Presidium PP PMKRI, Julwantri Munthe, Balitbang PP PMKRI, Tomson S Silalahi, Ketua PP KAMMI, Riko P Tanjung, Alumni BEMNUS, Penri Sitompul dan sejumlah aktifis lainnya.
(Dom)