KedaiPena.Com – Aksi sejumlah pemuda terbilang unik mewarnai suasana persidangan kasus penipuan dan penggelapan uang sebesar Rp15,3 miliar yang menjerat Politisi Partai Demokrat, Ramadhan Pohan di PN Medan, Selasa (31/1).
Aksi itu dilakukan para pemuda itu sesaat sebelum sidang dimulai. Mereka terlihat menutup mata, mulut dan telinga.
“Kita melakukan ini untuk menggambarkan kalau saat ini kita seperti dibungkam. Sebab ada ketakutan kalau kita berbicara, terus kita dilaporkan, dan kita akan dikenakan tindak pidana yang lain,” ungkap Koordinator aksi, Tongam Freddy Siregar.
Dikatakan Tongam, aksi ini adalah bentuk protes terhadap proses hukum Ramadhan Pohan yang dinilai tidak adil.
“Kita menilai, hukum saat ini sudah tuli dan buta, sehingga hakim tidak lagi bisa melihat dan mendengar keadilan. Sebab, dalam perkara lainnya, si miskin yang punya kasus penipuan puluhan juta langsung ditahan, sedangkan ini, yang jelas-jelas melakukan penipuan dan penggelaan sebesar Rp13,5 miliar dan telah ditetapkan sebagai sebagai terdakwa, tapi tidak juga ditahan,” pungkasnya.
Tongam pun mengatakan, kelompoknya akan terus mengawal dan hadir dalam persidangan Ramadhan Pohan hingga putusan hakim dijatuhkan. Pihaknya pun mendesak agar Ramadhan Pohan ditahan lantaran statusnya sudah terdakwa.
“Kita akan hadir terus sampai keadilan ini ditegakkan,” tandasnya.
Amatan, para pemuda itu sudah terlihat menunggu sejak sebelum persidangan dimulai. Mereka terlihat duduk berpencar di dalam ruang sidang.
Laporan: Iam