MAAF kalau saya lain menangkapnya. Aksi 212 damai itu bukan karena aparat polisi atau Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebagaimana disampaikan para pejabat.
Tetapi karena rakyat atau umat Islamnya yang taat atas janji untuk damai. Janji untuk damai tersebut setara dengan tuntutan tegaknya hukum oleh umat Islam, bukan?
Ketika Aksi Damai 212 berlangsung, sayang saya melihatnya, penguasa tidak peka sebagaimana raja-raja Jawa. Raja-raja di Jawa, ketika melihat ada rakyatnya, walaupun gembel, duduk bersimpuh di alun-alun, Raja faham, bahwa rakyatnya ingin menyampaikan sesuatu permohonan.
Ketika Aksi Damai 212, saya lihat penguasa belum bisa menangkap hakikatnya, mengapa jutaan umat Islam berdoa di Monas. Penguasa hanya lihat yang terlihat saja. Memuji Aksi 212 damai.
Umat Islam tidak sekedar berdoa, tetapi sesungguhnya menuntut keadilan atas dugaan penistaan Al Quran yang dilakukan Ahok. Itulah hakikat yang saya lihat.
Oleh Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto