KedaiPena.Com – Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah Kota (PWK) UIN Sultan Alauddin, Makassar menggelar aksi memperingati Hari Bumi yang jatuh pada hari ini, Kamis (22/4). Aksi ini digelar di depan kampusnya, Jalan Sultan Alauddin, Makassar.
Menurut Jenderal Lapangan, Iphoel keserakahan manusia membuat lingkungan hidup semakin rusak. Sebut saja penebangan liar, tambang legal/ilegal, pembakaran hutan atas nama UU, alih fungsi penggunaan lahan. Ditambah lagi dengan soal reklamasi pantai di berbagai kabupaten dan kota.
“Ironis, segenap tindakan yang berujung kerusakan sosial dan lingkungan itu, didasari alasan peningkatan ekonomi, kemajuan pembangunan,” ujar dia di sela aksi.
Padahal, setiap pembangunan seharusnya mempertimbangkan tiga aspek yakni, aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.
“Dan bukankah sesuai amanat UU No. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang memiliki asas dan tujuan yaitu keterpaduan, keserasian, keselarasan, keseimbangan, keberdayagunaan, keberhasilgunaan, keterbukaan, perlindungan kepentingan umum, kepastian hukum, keadilan serta akuntabilitas,” tegas dia.
“Harusnya kita semua sadar ketika tanah yang subur rimbun dengan pohonnya mulai kering (tandus), kerusakan ekosistem tanah mulai tak bersahabat akibat penambangan, tak mampu lagi melakukan bercocok tanam, ekosistem laut rusak maraknya reklamasi, yang dapat mengakibatkan datangnya malapetaka,” seru dia.
“Oleh karena itu, kami menyatakan sikap stop pengerukan bumi atas nama apapun, meminta kepada tatanan trias elit politika agar lebih konsisten menjalankan UU. No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. Banyak yang ingin kenyang alam pun di ganyang, aku gamang anak negeri bernasib malang,” tegas dia.
(Prw/Apit)