KedaiPena.Com – Arab Saudi disebut mempolitisasi ibadah haji, karena memberlakukan pembatasan terhadap warga negara Qatar yang ingin beribadah ke tanah suci.
Demikian disampaikan Komisi Hak Asasi Manusia Nasional Qatar atau NHRC, setelah pihaknya mendapatkan laporan dari calon jemaah haji karena cuma diperkenankan masuk ke Arab Saudi melalui dua bandara.
Warga negara Qatar yang ingin ke Saudi pun cuma diperkenankan bertolak dari Doha. Sehingga, mempersulit calon jamaah haji yang tinggal di kota lain.
“Pembatasan tersebut termasuk pelanggaran berat terhadap hukum dan kesepakatan internasional yang menjamin hak untuk beribadah,” kata pihak NRHC, melansir Al Jazeera, Minggu (30/7).
Pernyataan itu disampaikan NRHC kepada Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Sabtu (29/7) waktu setempat.
Saudi disinyalir memberlakukan aturan itu, sebagai kelanjutan boikot yang dimulai sejak 5 Juni, setelah sebelumnya menuding Qatar mendukung eksistensi Negara Islam Irak dan Suriah alias ISIS.
Boikot tersebut, yang turut diberlakukan kepada Iran, pun diserukan beberapa negara Teluk, seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir, setelah sebelumnya memutuskan hubungan diplomatik dan memberlakukan blokade.
“NHRC sangat prihatin terhadap (Arab Saudi, red) yang mempolitisasi ibadah keagamaan dan menggunakan (haji, red) untuk mencapai keuntungan politik,” kritik aktivis NHRC.
Hingga kini, pemerintah Saudi belum memberikan klarifikasi atas pernyataan NHRC ini. Namun, otoritas di Riyadh telah menyatakan, kalau pihaknya tetap melayani jemaah haji asal Qatar, meski hubungan diplomatik terputus.